Find Us On Social Media :

Triumph TR6R 650, Bobber Roaster Budak Bandung

By Motorplus, Selasa, 25 September 2012 | 18:59 WIB
()

()

Bentar dengar dulu kata Krishna Yudhistira, pentolan Chopper Baztard. Dia pernah bilang kalau choppers bukan untuk kenyamanan nyemplak, tapi lebih dekat ke emosi individual dan nilai estetika. Enggak ada chopper yang sama, dan bukan untuk kenyamanan, tegasnya suatu waktu.

Entah kenapa, obrolannya di waktu dan tempat lain ini terkesan kena dengan karya modifikator Bandung, Retrogrades Slaughter House (RSH) terhadap  Triumph TR6R 650cc 1969  milik Gani ÔÇÿKutilÔÇÖ Darmawan. Dia budak Bandung yang berojol 1981 lalu.

ÔÇ£Buat daily use memang enggak enak,  apalagi kena traffic jam di Bandung. Tapi, kalau sudah sepi, ngenah pisan (enak sekali, red). Apalagi geber sampai 110 km/jam,ÔÇØ kata anggota Bikers Brotherhood Bandung ini.

Soal desain, memang bandoengers banget. Sangat kental selera individual,  rake padat, sok klasik springers, jok single ala sadel berbungkus kulit. Juga roda pakai jari-jari, sepatbor minimalis hanya di belakang dan sissybar traditional choppers dengan detailing serius.

ÔÇ£Nuansa bobber roadster memang kelihatan di motor ini. Selain klasik dengan springers, pilihan ban depan-belakang sama-sama pakai diameter 16 inci,ÔÇØ kata tim RSH. Enggak cuma itu, agar terkesan muscle di roda, ia memilih  pelek Kawasaki Meguro dengan 48 jari-jari yang didesain khusus oleh  buildernya.


Soal detailing, mereka layak diapresiasi. Bodywork roadster dibuat rapi. Sinergi antarkomponen, jalur-jalur kabel, part penunjang, variasi juga warna dibuat sangat serasi,  sesuai  gaya-gaya ol skool.

Owners dan builder sepakat menorehkan nuansa smooth purple dengan gradasi ifisien  lewat garis dengan teknik tempel dan bahan emas alias golden leaf. Efek gelap-terangnya, diseimbangkan dengan langkah kromisasi di pijakan kaki, kick start, springer juga paling eye cathing desain knalpot menekuk ke tengah ala scrambler.

Makin afdal masukan part berbahan kuningan di tutup tangki, riser setang dan beberapa bagian kecil. Belum cukup, Gani merasa sreg memilih desain setang baby ape hanger demi efisiensi dan estetika.

Ergonomi  saat duduk menjadi relatif lebih nyaman dan ape hanger kecil memungkinkannya berdamai dengan kemacetan kota Bandung. Olah karsa RSH dan ownersnya juga unik, riser untuk pegangan setang dibuat tidak biasa, karena mendekati gaya-gaya low rider yang cukup retro.

Pas jadi, motor ini wara-wiri di pelosok Bandung dan cukup jadi pusat perhatian. Em-plus menemuinya saat hang out di acara Kelpie baru lalu. Choppers, customizer juga orang awam cukup kagum pada tampilan Triumph ini.

Nice work RSH dan bro Gani. Salam untuk para bro di PT Kita Hokki tempat Anda bekerja!. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Avon Speedmaster MK II 5,00-16
Ban belakang : Avon speedmaster MK II 5,00-16
Pelek : 3,15-16 Kawasaki Meguro
Setang : Variasi RSH
Cat/airbrush : Smooth Purple/Gold Leaf