Find Us On Social Media :

First Ride Aprilia RS4 125, Si Halus Lebih Sporty

By Motorplus, Kamis, 27 September 2012 | 19:10 WIB
()

()

Aprilia RS 125 sudah enggak asing lagi. Meski cuma 125cc tapi sangat disegani karena performa mesin 2 tak-nya yang melegenda. Bahkan keluarga Aprilia RS125 juga sempat jadi jawara di balap MotoGP kelas 125cc. Tapi yang ini beda bro! Seiring berjalannya waktu, sang legenda berevolusi dengan mesin 4 langkah yang lebih ramah lingkungan. Karenanya, namanya jadi RS4 125.

Kebetulan, PT Sentra Kreasi Niaga (SKN) mengimport motor asal Italia ini dan memasarkannya di Indonesia. Menjawab rasa penasaran, kami beruntung diperbolehkan mencoba unit berlivery special edition Max Biaggi yang di pakai balap di World Superbike (WSBK). Harga jual untuk varian terbatas ini dilepas Rp 73 juta!

Desain

Tampilannya benar-benar mirip RSV4. Itu loh, moge yang membawa Biaggi jadi juara dunia WSBK. Bentuk fairing hingga buntut dan tiga lampu utama yang terdiri dari dua lampu model split kanan dan kiri serta di tengah untuk lampu jauh napak serupa.

Pada buritan, tampilanya meruncing sama seperti RSV4. Uniknya, meski buntut terlihat sangat minimalis, tapi masih ada jok untuk boncenger. Bukan busa, namun hanya karet empuk sebagai alas pantat. Bentuk tangki pun proporsional bersanding dengan sasis alumunium yang bisa dilepas jadi dua bagian kanan-kiri. Tapi bedanya, dimensinya jauh lebih kecil dari RSV4.

()

Spion tanduknya juga menarik perhatian, terlihat futuristik tapi tetap mudah disesuaikan sudut pandangnya. Di area kaki-kaki, swing arm model pisang tetap dipertahankan. Bedanya dengan versi terdahulu bermesin 2-tak, lengan ayun sengaja meliuk ke atas demi memberikan ruang pada perut knalpot. Di versi 4-tak, lengan ayun pisang ini justru memberi ruang buat ujung knalpot yang di sembunyikan di kolong fairing.

Sedang pada panel instrument-nya terlihat minimalis namun tetap sporty, Takometer ditunjukan menggunakan jarum analog, sedang di sisi kanannya panel digital berisi indikator kecepatan, odometer dan fuelmeter berikut informasi lampu.
 
Handling
Langsung coba nih motor buatan Italia ini! Saat duduk dan memegang setang, posisi riding-nya sport tulen. Jauh lebih merunduk ketimbang Ninja 250 injeksi sekalipun. Hal ini wajar karena sesuai dengan konsepnya yang murni motor sport dengan posisi setangnya rendah. Rasanya cocok untuk belajar cornering di sirkuit Sentul. Minat?

Joknya tidak terlalu empuk tapi cukup nyaman menjaga bokong tidak cepat panas. Sayang karena keterbatasan tempat pengetesan, tidak bisa merasakan beragam simulasi suspensinya. Yang jelas di jalanan mulus, terasa nyaman.

()

Yang luar biasa adalah ukuran kaki-kakinya. Terasa berlebih untuk ukuran motor 125 cc. Suspensi depannya yang sudah up side down 41 mm, sedang yang belakang monosok konvesional. Roda depan dikawal pelek lebar 2,75 inch dan dibalut dengan ban ukuran 100/80-17. Sedang roda belakang pakai pelek 3 inch dibalut ban ukuran 130/70-17.

Sayangnya ban bermerek Sava asal Slovenia ini terasa licin. Saat dicoba stoppie, beberapa kali hampir terpeleset. Juga ketika mengajaknya wheelie, ban malah spin. Yang lucu, ketika coba-coba burn out, eh enggak keluar asapnya heee..

Urusan rem juga punya cerita menarik. Khusus motor ini, perangkat mulai master, kaliper tipe radial hingga disk brake-nya bermerek J.Juan. Waduh, merek apaan nih? Kualitasnya jangan-jangan jauh dari Nissin atau Brembo? Tenang bro, kekhawatiran yang sama dengan yang kami rasakan langsung terjawab ketika mengetahui kalau rem ini juga mensuplai pacuan MotoGP.

Tepatnya oleh tim CRT Avintia Racing dengan pembalapnya Yonny Hernandez dan Ivan Silva. Di kelas Moto2 ada Julian Simon yang mempercayakan remnya pada J.Juan. Sedang di Moto3 dipakai oleh Maverik Vinales. Enggak ragu lagi kan?

()

Performa
Ketika pertama kali putar kunci kontak dan menekan tombol starter langsung kaget dengan suara mesinnya. Lumayan kasar bro! Tapi, beberapa moge Eropa memang punya ciri khas yang sama, rasanya enggak terlalu bermasalah. Malah suara knalpotnya yang terlalu halus, jadi kurang gahar.

Mesin 125 cc DOHC 4 klepnya terasa memiliki tarikan yang halus. Kurang responsif di putaran mesin rendah. Tenaganya baru mulai terasa kala menyentuh 9000 rpm. Itu pun tidak terlalu istimewa, sulit untuk angkat roda depan. Padahal gear belakangnya sudah mengusung ukuran sangat besar.

Mesin baru Aprilia RS4 125 ini sudah lolos EURO 3 dan dilengkapi dengan sistem pengabutan bahan bakar tipe injeksi. Pendingin mesinnya juga sudah pakai radiator. Adem terus deh! (motorplus-online.com)



Spesification
Engine : type Four stroke liquid cooled single cylinder with electronic injection and 4 valves.
Timing system :  Double overhead camshaft - DOHC
Bore and stroke:  58 X 47 mm
Engine capacity : 124.8 cc
Compression ratio : 12.5 ?? 0.5:1
Ignition : Electronic with CDI capacity discharge
Start up : Electric
Lubrication : Wet sump
Gearbox : 6 Ratios, 1st 11/33 (0.33) 2nd 15/30 (0.50) 3rd 18/27 (0.67) 4th 20/24 (0.83) 5th 25/27 (0.92) 6th 23/22 (1.05)
Primary drive :  Gears, 69/29
Final drive : Chain, 60/13
Clutch :  Multiple discs, in oil bath
Frame : Aluminium perimeter frame
Front suspension  : 41 mm upside down fork, wheel excursion 110 mm
Rear suspension : Asymmetric swingarm with monoshock, wheel travel 130 mm
Brakes Front :  300 mm stainless steel disc with radial 4 piston calliper
Rear :  218 mm stainless steel disc and calliper with single 30 mm piston
Wheel rims :  In light alloy with 6 split spokes, with sealing profile for tubeless tyres; front: 2.75 x 17"; rear: 3.50 x 17"
Tyres : Front:  100/80 - 17", rear: 130/70 - 17"
Dimensions :  Max  Length 1953 mm,Max width 740 mm,Max height at top fairing 1,138 mm, Saddle height 820 mm, Wheelbase 1,350 mm
Fuel tank capacity : 14.5 litres (including 3.5 litre reserve)
Emissions : compliance Euro 3

PT Sentra Kreasi Niaga (SKN): 021-8518888/93615914
Riding gear: Alpinestars-ProRiders 021-57931965