Find Us On Social Media :

Berat Helm, Jangan Lebih dari 2 Kg..!!!

By Motorplus, Selasa, 24 September 2013 | 19:09 WIB
()

Ada anggapan di kalangan bikers. Makin berat helm, makin bagus dan memberi perlindungan yang besar terhadap kepala saat jatuh. “Karena, makin berat, makin tebal cangkang helm dan tahan benturan,” yakin Rahman, biker Serang, Banten. Benarkah?

Belum tentu. Kalau anggapan itu benar, tentu saja produsen helm tak akan memakai bahan plastik komposit untuk helm. Tapi, pakai besi seperti helm tentara zaman dulu. Tapi, kalau helm itu terlalu ringan dari standar yang ditentukan, belum tentu aman juga.

Sebetulnya berapa sih berat ideal sebuah helm? Hampir semua negara punya regulasi berat standar internasional. Mulai SNI Indonesia, DOT Amerika, ECE Eropa.

Aturan berat yang ditetapkan tak banyak beda di setiap negara. "Berat helm, ditentukan jenis dan peruntukkannya. Jenis open face, fullface atau modular. Pasti berbeda berat. Begitupun, penggunaannya. Apakah untuk harian atau balap," jelas Henry Tedjakusuma, Direktur Marketing PT Tara Kusuma Indah, produsen helm INK, KYT, MDS dan Hiu.

Rentang massa (berat) helm antara 1,1 kg - 2 kg. Helm open face harian, antara antara 1.100 - 1.400 gram. Fullface 1.400 - 1.600 gram. Sedangkan modular bisa mencapai 1,8 kg. Beda berat, bisa dipicu fitur-fitur yang ditambahkan di helm yang menyumbang hingga 10 persen dari bobot awal. Seperti dobel visor, desain topi, dan jenis pengunci tali.

Memang, untuk memberikan proteksi lebih baik, kadang banyak fitur disematkan. Dan, inilah yang bikin helm makin berat. Tapi, kini sudah banyak produsen kembangkan helm serat karbon. Sehingga, ringan tetapi perlindungan optimal.

Bobot helm berhubungan dengan kenyaman dan ergonomi penggunanya. Makin berat, tak hanya bikin pegal, tapi mampu merusak saraf di bagian leher. (www.motorplus-online.com)