Find Us On Social Media :

Hati-Hati! Boncengers Bawa Bayi, Sangat Berbahaya Bagi Pengedara!

By Motorplus, Rabu, 6 November 2013 | 18:21 WIB
()

Mending naik angkutan umum!

Sering kita lihat balita digendong ibu yang sedang dibonceng. Baik ibu maupun pengendaranya dilengkapi helm. Sedangkan balita, dibiarkan hanya dengan menutup bagian kepala pakai selembar selimut. Tanpa menutup bagian muka. Kenapa si orang tua lebih mengutamakan kenyamanannya membonceng ketimbang keamanan balita?

Menurut Seto Mulyadi, pemerhati masalah anak hal itu disebabkan orang tua kurang teredukasi mengenai keselamatan dan kesehatan anak. "Sangat berbahaya, baik buat orang tua maupun bayi. Tubuh balita masih sangat lemah. Refleks bayi pun masih belum stabil. Pasti lebih banyak risikonya apalagi tanpa pelindung," buka pria yang akrab disapa Kak Seto ini.

Jika mengajak bayi atau anak-anak bepergian, bisa diakali. “Kalau memang penting diajak disarankan menggunakan angkutan umum,” saran Kak Seto lagi.

Direktur Training Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu pun sangat prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat biker terhadap keselamatan bayi dan anak-anak. Menurutnya, kurangnya edukasi keselamatan berkendara sebagai akibat dari kesalahan pembelajaran yang selama ini ada.

"Masyarakat tidak mau belajar. Kecelakaan adalah pembunuh ketiga. Seharusnya dengan melihat kasus dan  kejadian kecelakaan yang banyak menelan korban anak-anak, masyarakat menyikapi kejadian agar tidak terulang," papar Jusri.

Selain menyikapi kejadian kecelakaan, dari pemerintah melalui kepolisian diharapkan tegas dalam menindak pelanggar, termasuk yang berkendara melebihi 2 orang. Sebab aturan pemakaian sepeda motor hanya untuk 2 orang sudah tertera dalam UU No 22 tahun 2009.

"Aparat harus tegas menindak pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang. Termasuk mereka yang membonceng sambil menggendong bayi. Karena itu jelas berbahaya," geram Jusri.

Jangan menutup mata juga bahwa korban kecelakaan di jalan tidak hanya pengendara dewasa. Sudah banyak anak-anak yang ikut menjadi korban karena kecerobohan dan keteledoran orang tua mereka sendiri. Kalau sudah begini, sosialisasi menjadi wajib di semua instansi. (motorplus-online.com)