Find Us On Social Media :

Modifikasi : Honda Blade 2011 Bandung, Nih Dia Hasil Racikan Satu Hati!

By Motorplus, Jumat, 15 November 2013 | 19:52 WIB
()

()

Victory lap Andi Gilang saat menangkan race ke-2 HRC 4

Honda Blade tunggangan Andi Gilang, tampil mengesankan di gelaran Honda Racing Championship Purbalingga, Jawa Tengah (13/10). Pembalap tim Honda Daya KYT Walini Federal Oil FDR Showa FIM Go ini, berhasil meninggalkan jauh lawannya pada race ke-2 kelas HRC-4.

“Setingan sebenarnya biasa saja. Namun semuanya benar-benar disesuaikan dengan karakter balap Gilang. Itu tugas utama mekanik, membuat motor bisa sehati dengan pembalapnya,” ujar Arif Shetep, mekanik yang meracik motor ini beberapa saat setelah lomba.

Guna mendongkrak tenaga yang dikeluarkan mesin, ukuran piston dinaikkan. Kini Blade tunggangan Gilang, mengadopsi piston FIM Piston berdiameter 51,5 mm atau naik 1,5 mm dari standarnya. Dengan demikian, kapasitas mesin meningkat menjadi 115,1 cc.

Meski kapasitas mesin sudah meningkat, kompresi tidak dipatok tinggi. Yakni, hanya 12,5 : 1. Sebab, hanya menenggak Pertamax Plus yang punya nilai RON 95. Sesuai dengan regulasi.

Sedang untuk mendapat asupan campuran Pertamax Plus dan udara yang banyak di ruang bakar, klep diatur ulang. Shetep menggunakan klep Honda Sonic yang diatur ulang diameternya menjadi 26 mm untuk in, dan 22,5 mm untuk klep buangnya.

(kiri)Pakai klep Honda Sonic yang disesuaikan.(Kanan)Durasi noken as 279 derajat (in), 278 derajat (ex).

Menyesuaikan ubahan pada payung klep, diameter saluran masuk ikut dibesarkan menjadi 22,5 mm. Sedangkan saluran terbesar di lubang ex, dipatok 24,5 mm dengan sitting klep 20,5 mm.

Mekanis buka-tutup klep juga diatur ulang lewat penyesuaian di bagian noken as. Durasi klep in dibuat 279 derajat dengan membuka 63 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 36 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang, 278 derajat. Hitungannya, membuka 35 derajat sebelum TMB dan menutup 63 derajat setelah TMA.

Lalu untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar yang meningkat, Arif mengadopsi karburator Mikuni dengan venturi 24 mm. Disandingkan dengan kombinasi ukuran pilot jet 30 dan main jet 170.

Agar tenaga motor terus terisi disemua sisi lintasan, gigi rasio diatur ulang. Rasio gigi I dipatok 13/32 mata. Gigi II, 17/28 mata. Gigi III, 20/25 mata. Dan gigi IV, 22/23 mata. Final gear-nya menggunakan 13/41 mata.

"Sebelumnya cuaca sempat berubah dan sedikit turun hujan. Sempat membuat repot untuk menseting asupan bahan bakar yang tepat. Namun seperti yang telah dibilang, pembalap sudah sehati dengan motor. Semuanya menjadi lebih mudah," tutup Shetep.

Betul tuh sob! Biar bagaimanapun motor harus sehati sama penunggangnya. Kalau sudah kompak, hasilnya juga oke kan! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Pelek: Takasago Excel
Ban: FDR 90/80
Knalpot: Custom
Sok belakang: Showa