Find Us On Social Media :

Injektor Standar Vs Aftermarket Untuk Bore Up, Volume Debit Tergantung Tekanan

By Motorplus, Kamis, 21 November 2013 | 11:15 WIB
()

Saat ini mulai banyak ditawarkan paket bore up motor injeksi. Salah satu isi paket, antara lain injektor dengan kemampuan menyemprot bahan bakar lebih banyak dari bawaan motor. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar akibat membengkaknya volume silinder.

Contohnya produk SRP yang mengambil basis dari Keihin from Japan untuk Honda Vario 125 ini. Menurut Freddy Gautama dari bengkel Ultraspeed Racing yang jual produk ini, kemampuan menyemprot injector SRP yang ia jual sekitar 160 cc/menit. Lebih banyak dibanding injektor standar Vario 125.

Menurut Budiman Terianto, owner Sphinx Motorsport (SM) yang berada di Point Square Lt. 3A, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, "Banyaknya debit bahan bakar yang disemprot injektor sebenarnya tergantung tekanan fuel pump. Pakai injektor standar pun semprotannya bisa lebih banyak kalau fuel pump-nya diganti yang bertekanan tinggi," Misalnya, pakai punya mobil.

Hal itu dibuktikannya pada pengujian injektor standar Vario 125 versus SRP berspesifikasi 160 cc/menit. Pakai alat test merek Launch yang ia tebus di Kawan Lama. Alat ini, tekanan cairan tes bisa diadjust sesuai parameter yang diinginkan.

Ketika tekanan cairan diposisikan di 25 psi, injektor standar hanya mampu semburkan cairan sebanyak 15 cc dalam 15 detik atau 60 cc/menit. Tapi, begitu tekanan dinaikan jadi 37,5 psi, volume semburan naik jadi 20 cc dalam 15 detik atau 80 cc/menit.

Sedangkan injektor SRP, pada tekanan 25 psi volume semburannya terukur 20 cc per 15 detik atau 80 cc/menit. Tetapi, begitu tekanan cairan dinaikkan jadi 37,5 psi, kapasitas semburan jadi 27,5 cc per 15 detik atau 110 cc/menit.

"Untuk motor bore up, kalau hanya ganti injektor dengan yang volume semprotannya lebih banyak, perubahan debit bensinnya cenderung linear (merata di semua putaran). Padahal belum tentu di setiap putaran mesin kebutuhan bensinnya pas. Akan lebih sip lagi kalau ditambah pakai piggy back atau ganti ECU stand alone," saran Budiman. (motorplus-online.com)