Find Us On Social Media :

Grasstrack Semarang, Grand Final Jadi Ajang Uji Kualitas Pembalap Luar Jawa

By Motorplus, Selasa, 7 Januari 2014 | 16:22 WIB
()

Final IRC Grasstrack Series (IGS) 2013 yang dihelat di sirkuit Gedong Songo, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Sabtu-Minggu lalu (28-29/12), muncul harapan. Para pelaku garuk tanah kepingin tetap ada grand final di gelaran kejurnas musim depan.

“Berharap ada wadah yang mempertemukan jawara-jawara di tiap region,” buka Rizky HK, grasstracker potensial dari tim Rehobat Jaton Extreme Rated.

Pembalap ingin mendapat titel mana pembalap terbaik di Indonesia. “Kalau tidak ada grand final akan kesulitan untuk menentukan naik jenjang,” tambah Rizky yang diperkirakan akan naik level jadi Senior tahun 2014.

Tanpa grand final akan ada kesenjangan kualitas pembalap. Pembalap luar Jawa tidak akan pernah merasakan atmosfir persaingan yang ketat seperti di kejurnas region Jawa.

“Pembalap masing-masing region cuma bertemu lawannya sesama region. Ini bikin transfer ilmu dan teknologi akan terhambat,” beber Edy Ariyanto, pencakar tim Triple R R22 Tech Arya 117, Temanggung. “Apalagi, pembalap luar Jawa diakui masih kalah dengan pembalap region Jawa,”beber H. Mayudi Djinggo, pemilik tim Djinggo MX S7F MC, Batulicin, Kalsel.

Mayudi yang pengusaha batu bara dan punya sirkuit pribadi ini mengontrak pembalap region Jawa untuk bermain di region Kalimantan. Grasstracker yang direkrut Lotar cadalora, pemula dari Jateng mekanik Imam Safii.

IMI selaku penentu kebijakan harus mulai memikirkan masalah tersebut. “Tanpa grand final, IMI tetap punya catatan pembalap mana yang layak untuk naik tingkat, baik melalui kejurda maupun kejurnas region,” terang Alif Agus Yasin, Pimpinan Lomba IGS dari Pengprov IMI Jateng.

Semoga catatan masing-masing Pengprov IMI detail dan objektif. (www.motorplus-online.com)