Find Us On Social Media :

Test Ride Yamaha VMAX, Monsternya Pabrikan Garputala Yang Siap Melahap Aspal Tanah Air!

By Motorplus, Sabtu, 11 Januari 2014 | 18:27 WIB
()

()
Berikan kenyamanan riding kala bertemu dengan jalan sepi

Tanpa disadari, power sekitar 200 hp ada di dalam genggaman tangan. Pantas saja, sedikit bukaan gas sudah bisa membuat badan ini juga sedikit terhempas ke belakang! Awalnya, hati sedikit ciut setiap kali memutar grip gas pacuan yang memiliki spek mesin V4 DOHC berkapasitas 1.679 cc tersebut.

Namun setelah beradaptasi lebih lanjut, justru tangan malah ingin membejek grip gas lebih dalam lagi. Gejala sliding ban belakang setiap berakselerasi pun jadi daya tarik sendiri buat jinakkan pacuan yang layak disebut ‘Monster’ itu. Ya, itu lah sosok Yamaha VMAX yang juga salah satu pacuan legend pabrikan berlogo Gaprutala.

()
(Kiri)Rasio kompresi mesin 11,3 : 1 dari bore 90 mm x stroke 66 mm, ditemani 5 tingkat percepatan. (Kanan)Buka tangki bensin di bawah jok, kudu tarik tuas ini dulu!

Usai memahami karakter pacuan yang memiliki torsi 166,8 Nm/ 6.500 rpm ini, Em-Plus pun mengajaknya lebih jauh berkeliling Jakarta dan sekitarnya. Ketika bertemu dengan trek lurus nan sepi, kenikmatan riding yang diberikan pacuan bergenre cruiser ini pun tiada tara.

Maksudnya, posisi riding dengan sudut rake 31° terasa memberikan sensasi berlebih riding bersama besutan seharga Rp 500 juta dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) itu. Lewat sensasi ini, pastinya terbayang juga ketika VMAX dibawa turing ke luar kota. Bakal lebih nyaman!

Iya! Sebab ketika memasuki daerah perkotaan yang lalu lintasnya padat merayap, kenikmatan itu buyar sudah! Tubuh ini, dipaksa buat mengatur laju VMAX dengan usaha extra dibagian kopling.

()
Setang nyaman buat riding

Wajar saja sih! Dengan power yang sentuh 200 hp, pastinya butuh kopling yang agak berat tarikannya. Sehingga, daya yang tersalur ke roda belakang tak slip dan keluar seperti aslinya. Besar bor!

Selain itu, dengan tubuh Em-Plus yang punya spek 178 cm/ 62 kg ini masih diajak sedikit jinjit kala menopang pacuan dengan dimensi (panjang X lebar X tinggi) 2395 mm x 820 mm x 1190 mm. So, terbayang juga jika rider yang nyemplak hanya punya tinggi 165 cm tuh. Pastinya, kurang sempurna buat menopang. Kecuali, jika memang skill ridingnya cukup tinggi. Macet pun, tak masalah buat menopang motor seberat 300 kg.

()
Panduan lengkap dengan fuel meter dan suhu engine

Namun dengan kelebihan VMAX yang tak mengaplikasi sistem transfer daya rantai ke roda belakang, proses stop and go jadi terasa lebih sigap. Tak ada entakan yang mengganggu setiap kopling dilepas. Itu karena pacuan dengan wheelbase 1.700 mm ini mengadopsi sistem shaft layaknya kopel di mobil.

Ini juga yang membuat akselerasi VMAX terasa spontan disetiap perpindahan giginya. Termasuk juga ketika proses deselerasi. Engine brake makin terasa setiap grip gas ditutup spontan. Badan, sedikit terdorong ke depan. Makanya, Em-Plus ajak berakselerasi 0 – 96 km/jam pun hanya butuh waktu 2,8 detik saja.

()
Tangki bensin, ada di bawah jok!

Oh ya! Kenikmatan riding bersama motor dengan throttle body injeksi ala downdraft ini, tak hanya kala di jalan sepi nan lurus saja. Tetapi, buat dipakai bermanuver di tikungan juga terasa anteng dan stabil. Malah, terasa nikmat setiap kali gas dipelintir lebih dalam kala keluar tikungan. Suspensi belakang ganda dan sok teleskopik depan yang berdiameter 52 mm mampu meredam sempurna. Laju motor, tetap sesuai keinginan rider.

Itu jika bicara akselerasi dan gaya riding yang nyaman. Namun jika bicara soal konsumsi BBM buat riding di perkotaan yang macet, maka VMAX bisa menyedot 1 liter Pertamax Plus untuk berlari tiap 8 km. Maklum, 1.700 cc cuy!

Bentuknya indah namun tetap pancarkan nuansa sporty ala Yamaha

Namun ketika dipakai riding dengan lalu lintas relatif tak ramai, maka konsumsi BBM motor yang dipakai di Nicholas Cage di film Ghost Rider 2 (Spirit of Vengeance) ini bisa tembus 13 km/liter. (www.motorplus-online.com)