Pecinta motor lawas terus tumbuh subur. Peminatnya tidak hanya orang tua, kawula juga muda mulai ikut menggandrungi tren menggunakan motor lawas. Bahkan sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup bagi mereka.
Tumbuhnya pasar motor lawas membuat bisnis jual beli komponen motor lawas ikutan meluas. Tengok saja acara Jamnas CB Indonesia beberapa waktu lalu, puluhan lapak penjual part lawas diserbu ribuan penggemarnya.
“Sejak dulu sebenarnya sudah banyak yang bermain motor jadul. Namun akhir-akhir ini pasarnya semakin meluas. Mungkin banyak aliran modifikasi juga yang pakai part motor klasik,” ujar Erick, pentolan Pit Bike yang menjual part lawas dari Sumur Bor, Cengkareng.
Masalah harga memang tidak ada patokan resmi untuk spare-parts motor lawas. Para penjual umumnya menetapkan harga sendiri dan melihat tren motor yang sedang digandrungi. Bahkan part motor yang sudah langka, harga bisa jutaan bahkan bisa tembuh hingga puluhan juta.
Salah satu fenomena unik lainnya, para penjual part lawas cenderung menggunakan media jual beli di dunia maya sebagai sarana penjualannya. Meski demikian, ada juga beberapa toko atau kawasan yang memang khusus menjajakan komponen motor lawas.
“Umumnya memang banyak yang menjual dengan cara online. Ini kan barang hobi, kalau dijual online seluruh Indonesia bisa tahu dan bisa pesan. Bahkan bukan hanya dari Indonesia, ada juga yang dari luar negeri ikut pesan,” tambah Christian, yang penjual part lawas di Jl. Pondok Ranji No. 20, Tangerang Selatan.
Jenis barang paling banyak, seperti tangki, spidometer, headlamp, sein, hingga emblem masih banyak diburu. Umumnya part orisinal. (www.motorplus-online.com)