Find Us On Social Media :

Peristiwa Kriminal Bermotor, Basisnya dari Balap Liar dan Cabe-Cabean?

By Motorplus, Minggu, 2 Maret 2014 | 10:22 WIB
()

Pelaku masuk, langsung ngacak-acak

Dinihari itu, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (16/2), Yono melepas lelah setelah seharian berkutat dengan mesin balap. Ia duduk santai di sebuah warnet DCoreNet di Pasar Kecapi, Jatiwarna sambil browsing. Mekanik dari sebuah bengkel yang juga tim balap di wilayah Cipayung, Jakarta Timur ini tidak menyangka segerembolan pemuda belasan tahun yang berkendara masuk ke dalam warnet dan melakukan aksi kriminal.

“Waktu itu ada ribut-ribut di jalan. Tiba-tiba, sekitar 5 remaja masuk ke dalam dan melakukan aksi brutal,” kata pria berusia 37 tahun itu lagi.

Para remaja berusia antara 15-19 tahun ini membawa senjata tajam berupa badik mengambil ponsel Yono. Ia refleks melawan. “Tanpa diduga salah seorang menusuk saya,” cerita Yono.

Akibat dari tusukan ini bagian punggung kiri luka sedalam 10 cm dengan lebar 3 cm. Sedangkan jari tangan kanan sobek. “Saya dirawat 6 hari di rumah sakit,” bilang mekanik yang saat ditemui baru saja pulang dari Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

Selain Yono, menurut Aiptu Kusnandar, Kasie Humas Polsek Pondok Gede, ada korban lain bernama Kristianto. “Korban satunya lagi disiram air keras ke wajahnya. Sekarang masih dalam perawatan di RSCM,” kata polisi ramah ini di kantornya.

Dari penulusuran polisi pelaku yang kini sudah meringkuk di tanahan Polsek Pondok gede ini merupakan kumpulan dari sebuah wilayah. “Ada namanya gang kecil bernama Tengki. Sebagian pelaku suka nongkrong di sana. Pelaku lain dari wilayah lain,” bilang Aiptu Kusnandar.

Motif kejadian ini menurut Kusnandar adalah kenakalan remaja. “Mereka suka nongkrong sampai malam. Pengaruh alkohol juga,” jelasnya.

Di beberapa edisi lalu, MOTOR Plus sempat menurunkan tulisan soal tongkrongan biker dan ‘pemanisnya’ berupa cabe-cabean. Saat ditanyakan pengaruh dari tongkrongan dan balap liar di wilayah Jakarta Timur yakni di TMII menjadi penyebabnya, pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman.

“Otak pelakunya masih dalam pengejaran polisi. Yang tertangkap kebanyakan anak di bawah umur. Makanya mereka dalam pendampingan,” tegas Kusnandar. (www.motorplus-online.com)