Find Us On Social Media :

Honda GL-100 1991 Malang, Head Silinder DOHC Agar Lebih Mudah Di riset Lalu Diracik Khusus

By Motorplus, Jumat, 11 April 2014 | 09:12 WIB
Honda GL-100 1991 Malang, Head Silinder DOHC Agar Lebih Mudah Di riset Lalu Diracik Khusus (motorplus)

Honda GL-100 1991 Malang, Head Silinder DOHC Agar Lebih Mudah Di riset Lalu Diracik Khusus (motorplus)

Salah satu alasan penggantian blok dan head silinder di Honda GL-100 milik Antok Hanisan ini, agar lebih mudah melakukan riset. Mekanisme kem model DOHC diracik khusus oleh mekaniknya M. Prabowo.

Yap! GL-100 yang sudah ‘tua’, kembali segar setelah pasang dua part vital dari engine milik Suzuki Satria F-150 ini. Malah, menurut Prabowo, tidak sulit! Karena, hanya mengubah dudukan saja. jadi, enggak perlu perlakuan khusus untuk pemasangannya. Cukup membuatkan ulang baut blok yang tertanam pada crank case dengan menyesuaikan kebutuhan.

“Untuk keperluan drag bike, rasio kompresi mesinnya dibikin 14 : 1. Jadi, putaran bawah bisa responsif ketika awal melakukan start. Ubahannya, dibarengi mengubah durasi kem yang dibikin 265 derajat,” ucap Bowo, mekanik andalan tim BMS12 HMNS07 Malang.

Honda GL-100 1991 Malang, Head Silinder DOHC Agar Lebih Mudah Di riset Lalu Diracik Khusus (motorplus)

Untuk overlap-nya sengaja dibikin ukuran (in) 3,3 mm dan (ex) 3,4 mm. Selain itu, didukung dengan klep milik Suzuki Thunder 125 yang dirasa lebih tahan lama dan lebih mudah mencari partnya.

“Klep in pakai ukuran 24 mm dan 21 mm buat ex. Tujuannya untuk meringankan kinerja klep supaya bisa memaksimalkan putaran atas juga,” terang mekanik yang bengkelnya ada di alamat Jl. Industri Timur No. 8 Malang, Jawa Timur itu.

Oh ya! Rasio kompresi mesin tinggi itu, juga akibat aplikasi piston berlabel LHK berukuran 72 mm. Dome piston dibikin 2 mm dan posisi piston dibuat mendem sekitar 0,9 mm dari bibir silinder kala Titik Mati Atas (TMA). Stroke tetap standar GL-100 yang 48,9 mm. Maka, isi silinder jadi 198,9 cc.

Honda GL-100 1991 Malang, Head Silinder DOHC Agar Lebih Mudah Di riset Lalu Diracik Khusus (motorplus)

“Powernya baru akan terasa pada kitiran mesin di sekitar 5.000 - 9.000 rpm, itu memang target saya supaya perpindahan gigi terus isi dan enggak drop,” imbuhnya ngomong via hape.

Jurus terakhir, pemakaian koil milik Yamaha YZ125 dirasa penting untuk hasilkan percikan api yang besar. “Magnetnya dicustom ulang supaya putaran as kruk lebih ringan. Karena masih pakai bawaan GL-100,” ujar Bowo. (www.motorplus-online.com)