Find Us On Social Media :

Caleg dari Dunia Balap, Jangan Kejebak PHP alias Pemberi Harapan Palsu

By Motorplus, Selasa, 8 April 2014 | 11:23 WIB
()

Pemberi Harapan Palsu atau PHP bisa jadi akan keluar dari mulut dari pihak eks atau tokoh balap nasional yang resmi jadi caleg DPR atau DPR RI.Makanya, supaya enggak jadi PHP silakan brother atau bapak yang berasal dari dunia balap motor dengarkan harapan pelaku racing roda dua. Sebelum jadi calon DPR RI atau DPRD, kalian hidup dari dukungan komunitas balapan Indonesia.

“Karena calon berasal dari dunia balap motor, kalau sudah duduk di gedung DPR RI atau DPRD bikin dong sirkuit permanen. Kalau ada sirkuit permanen, saya yakin kebut-kebutan di jalan akan jauh berkurang. Korban nyawa balap liar bisa diperkecil kalau ada trek permanen,” urai Zulham alias Cullank, Kepala Mekanik tim Ghania Motor Sport (GMS), Pontianak, Kalimantan Barat.

Tuh, sirkuit permanen jadi impian insan balap nasional. Berapa banyak trek permanen yang sudah jadi bangkai alias seperti barang bekas. Dibikin dengan anggaran puluhan milyar rupiah, tapi setelah dipakai satu sampai dua kali stop enggak dirawat lagi. Event balap pun enggak lagi mampir.

“Jangan lupa deh sama komunitas balap. Mereka yang jadi calon, kan berasal dari dunia balap. Minimal majukan balapan di daerah asal mereka,” timpal Becky Novswananda, pembalap seeded dari tim Honda NHK Bonaharto KitaKita, Medan, Sumatera Utara.

Memajukan balapan asal daerah seandainya terpilih jadi anggota dewan harus jadi target minimal. Pembangunan sirkuit permanen, menghidupkan aktivitas komunitas balap motor, memudahkan izin balapan di trek non permanen memungkinkan untuk dijadikan program utama.

Supaya diingat dan jangan lupa balapan motor jadi aktivitas olahraga paling banyak dibanding sepak bola. Bayangkan aja tiap minggu minimal di satu provinsi menggelar dua balapan resmi. Pertandingan sepakbola ujung-ujungnya berantem antar pendukung atau mukulin wasit.

“Anggota dewan harus bisa meyakinkan kalau balap akan menguntungkan pemasukan daerah,” timpal Maulana alias Lilo, pemilik tim Honda Lilo, Makassar, Sulawesi Selatan.

Puncaknya, “harus memajukan program balap sampai tingkat dunia. Kalau berhasil balap di tingkat dunia, nama bangsa juga yang akan harum di mata internasional,” tutup Rudy Hadinata, pemilik tim Yamaha Yamalube Trijaya, Bandung. (www.motorplus-online.com)