Find Us On Social Media :

Pasang CDI vs ECU, Motor Injeksi Tetap Lebih Enak Buat Dioprek Pengapiannya

By Motorplus, Kamis, 17 April 2014 | 10:37 WIB
()

()
Dites di atas dynotes merek Dynomite buatan Amerika

Tulisan kali ini, melanjutkan artikel tes minggu lalu. Tentang hasil oprekan kedua skubek pabrikan Yamaha, yaitu Mio Sporty yang mewakili sistem karburator, dan Mio GT dari kubu injeksi. Apakah ngorek Mio GT semudah oprek Mio karbu?

Dari hasil sebelumnya, kedua motor yang masih standar itu, sama-sama diganti knalpot dengan merek yang sama. Knalpot RX8 New TriOval series dengan leher kecil, sama-sama dipasangkan.

Data terakhir kala itu, Mio karbu atau Mio Sporty yang sudah dipasangi knalpot racing, mencapai peak power 6,78 dk/8.625 rpm, sedangkan torsinya berada di 6,38 Nm/5.449 rpm. Kenaikannya terbaca 0,47 dk dan 0,17 Nm, jika dihitung dari hasil dynotest standar motor.

Sedangkan untuk Mio GT, cangkokan knalpot racing menghasilkan power maksimal 7,13 dk/8.969 rpm, dan torsi 7,79 Nm/6,45 rpm. Naik 0,33 dk dan 0,43 Nm dari hasil dyno motor standar.

()
ECU menggunakan merek aRacer

Melanjutkan penggantian knalpot, agar power bisa maksimal, dibutuhkan suplai bahan bakar maksimal pula. untuk mengimbanginya, pada tes kali ini, spuyer dan CDI racing akan dipasangkan pada Mio Sporty, sedangkan pada Mio GT, ECU yang akan diganti.

Mio karbu duluan didyno. Spuyer standarnya yang 110, kini diganti 112 dengan pilot jet 40 mm. CDI Kawahara dengan tiga map dicangkokkan. Hasilnya, peak power berada 7,60/8.506 rpm, dan torsi 7,69 Nm/5989 rpm. Artinya, power naik 0,82 dk dan torsi 1,31 Nm dari sebelumnya.

CDI pakai dari Kawahara

Motor kedua, yaitu Mio GT, kembali naik dynotest kepunyaan Ultraspeed Racing itu. ECU Racing RC Mini Plus kemudian dipasangkan pada skubek injeksi tersebut. Hasilnya, power maksimal terbaca 7,60 dk/8.506 rpm, dan torsinya berada di 7,69/5.989 rpm. Meski kenaikan tidak terlalu terlihat, namun power tetap mengalami peningkatan, naik 0,47 dk, dan torsi sedikit menurun sebesar 0,1 Nm.

Hm.. buat membuktikan motor injeksi yang tetap enak buat dioprek, tentu nggak berhenti sampai disini. Pastinya ngoprek motor nggak afdol kalau belum melakukan bore up. Kita tunggu saja lanjutannya edisi depan. (www.motorplus-online.com)