Find Us On Social Media :

MotorPrix Region 2 Seri II Solo, Manahan Jadi Sirkuit Alternatif Balap Motor Nasional Meski Memiliki Beberapa Kekurangan. Apa Saja?

By Motorplus, Selasa, 6 Mei 2014 | 17:22 WIB
()

Plusnya di tengah kota

Untuk tahun ini Manahan jadi tempat Kejurnas MotorPrix Menpora Cup (KMMC), Region 2, Seri II, yang berlangsung di Sabtu-Minggu, (3-4/5) kemarin. Sebanyak 204 starter mengisi starting list di kelas utama dan kelas supporting.

“Manahan bisa jadi sirkuit alternatif untuk road race tingkat nasional, meski ada beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki,” beber Lilik Kusnandar dari Club Motor Solo, (CMS), promotor

Dari posisi, trek Manahan sangat strategis. Sirkuit di pusat keramaian Solo. “Ini jadi jadi keuntungan. Siapa pun bisa gampang datang,”beber Abraham Subhecan, Juri dari PP IMI.

Sirkuit yang punya panjang lintasan 1.100 m ini punya lima tikungan ke kiri dan dua ke kanan. “Lay out sirkuit ngasih kesulitan tersendiri untuk pembalap overtaking karena lebar lintasan pada beberapa titik ada penyempitan,” ujar Rudi Hadinata, pemilik tim Yamaha Yamalube TDR KYT FDR Trijaya, Bandung.

Menurut pria asal Bandung ini, dengan lebar lintasan yang di bawah standar, pembalap di belakang hanya bisa mengekor. Artinya, rider yang sudah berada di barisan belakang kesempatannya kecil masuk barisan depan.

Pernyataan Rudi diperkuat Agus Setiawan. Pembalap yang membela Yamaha Yamalube RPM NHK FDR AHRS SSS Creampie MRT menyayangkan trek yang sempit. “Sirkuit sempit menyebabkan pembalap saling senggolan selepas garis start,” beber pembalap asal Solo ini.

Agus juga menyoroti kualitas dari aspal yang ada di R terakhir sebelum garis finish. “Bergelombang. Jadinya kalau nikung gak bisa buka gas penuh,” kata Agus.

Meski ada koreksi dengan kondisi trek yang ada, tapi sirkuit Manahan cukup memberikan harapan. Apalagi, semakin sulitnya mencari sirkuit dadakan balap motor.

“Utamanya sirkuit balap motor menunjang keamanan dan kenyamanan. Semua ini jadi standar untuk pembalap dan penonton yang datang ke sirkuit tersebut,” tutup Raymond Gunawan, Komisi Teknik PP IMI.

Tahun bisa diperbaiki dong! (www.motorplus-online.com)