Adanya seri perdana AHRS Indonesia Drag Bike Championship (AIDBC) 2014 yang berlangsung di Jl. Letnan Tukiyat, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, minggu kemarin akan jadi obat. AIDBC jadi salah satu event drag di Magelang yang bisa mengurangi pejoki balap liar turun di balapan ilegal.
Faktanya memang Magelang salah satu kota di Jateng yang wabah balap haram kata orang Malaysia, tinggi. “Dulu hampir tiap malam Minggu sering ada balap liar di depan RSPD Magelang dan di jalan dekat lapangan Blabak. Tapi, sekarang hampir enggak pernah ada lagi. Joki yang dulu sering bali sudah mulai berani ikut balapan resmi. Dulunya warga sekitar Magelang resah karena sering ada balap liar, tapi kini jadi nyaman dan tenang kembali,” buka Muflikun, ayah dragster nasional Hendra Kecil dan juga warga asli Magelang.
Hal senada dikatakan Bowo Samsonet. Pembalap lurus yang juga dari Magelang ini bilang seringnya event drag resmi di Magelang saat ini bikin bengkel baru bermunculan.
“Selain balap liar jadi berkurang, tapi pemasukan bengkel bertambah karena sering terima order balapan drag resmi. Karena itu, banyak bengkel baru muncul. Bengkel baru muncul, tenaga kerja pun naik. Pengangguran jadi berkurang. Jadi, untung banyak banget,” terang Bowo yang membela tim TDR TDC Hatori MC Racing.
Sementara Eko Sulistyo, joki yang top dengan nama Eko Kodox dan tinggalnya jauh dari Magelang setuju omongan Bowo. Baginya balapan resmi bikin status tim lebih tinggi.
“Balapan resmi bikin rasa penasarannya tinggi. Ada juga sih yang balap cuma pingin tahu catatan waktu yang mereka dapat. Ada juga yang ikut untuk cari juara. Kalau sekali juara, bengkel tempat motor yang juara dikorek akan terkenal dan laris,” tutup Eko. (www.motorplus-online.com)