Find Us On Social Media :

Upgrade Performa Suzuki Inazuma, Biar Naik di Putaran Atas

By Motorplus, Selasa, 20 Mei 2014 | 08:28 WIB
()

()
Naik hampir 4 Hp saat didyno

Terbukti power dan torsi Inazuma paling kecil dibanding kompetitor. Di atas mesin DynoMite buatan Amerika, tenaga maksiumum yang mampu dimuntahkan mesin 2 silinder DOHC yang diusungnya hanya berkisar 21,36 hp/8.745 rpm. Sedang torsi puncaknya cuma 18,45 Nm/7.200 rpm.

Itulah yang memicu Hadaris Samulia, warga Pulo Mas, Jakarta Utara memutuskan mengupgrade performa Inazuma keluaran 2013 miliknya. “Saya pilih Inazuma karena paling nyaman dikendarai. Tapi, tarikan awalnya kurang galak. Makanya, pengin digedein torsi, sekalian perbaiki powernya,” bilang salah satu pendiri Indonesia Drift Community (IDC) itu. 

Untuk merealisasikan hasratnya itu, ia menyambangi bengkel Sportisi Motorsport (SM) di Jl. Tenggiri 4R, Rawamangun, Jakarta Timur. “Awalnya cuma ganti knalpot dan pasang piggyback saja di SM. Tapi, karena hasilnya kurang memuaskan, saya putuskan untuk lakukan porting polish inlet dan exhaust,” papar Hadaris.

Soalnya, lanjut Hadaris, saat hanya ganti knalpot dan aplikasi piggyback, kenaikan power dan torsi tidak terlalu banyak. “Kalau tidak salah waktu ngedyno di SM (pakai mesin Dynojet 250i) cuma dapat 21 hp lebih dikit, standarnya sekitar 20 hp. Torsinya cuma 18 Nm. Kala itu, pakai knalpot full system dengan konfi-gurasi 2 in 2,” imbuhnya.

()
Piggyback Power V Commander, untuk sesuaikan debit bensin

Kebetulan lewat temannya ia sukses ngedapatin 1 unit knalpot Screaming Demon dari Australia yang berkonfigurasi 2 in 1. Maksudnya, 2 leher knalpot dari exhaust kemudian menyatu jadi lewat 1 pipa di tengah (persis di bawah mesin), dan keluar pada 1 silencer yang posisinya berada di kanan.

“Di sana (Australia) kan motor ini ada juga. Saya suka suaranya yang bulat dan nggak terlalu berisik. Tapi, memang saya rasakan tenaga mesin di putaran atas kurang nendang dibanding waktu pakai yang 2 in 2. Sedangkan tarikan bawahnya lebih enak. Padahal hasil dyno, torsi lebih bagus knalpot 2 in 2,” heran Hadaris.

Makanya ia kemudian memutuskan ganti koil standar bawaan motor pakai produk Ultraspeed. Sekalian dyno ulang di bengkel Ultraspeed Racing (USR), Kebon Jeruk, Jakarta Barat pakai DynoMite.

Screaming Demon dari Aussie

Hasilnya cukup mengembirakan. Meski torsi naik tak banyak bila dibanding standar, yakni jadi 19,32 Nm/7.862 rpm (naik 0,87 Nm), namun power meningkat cukup banyak. Yaitu, tembus 25,31 hp/10.836 rpm  atau naik 3,95 hp. Peningkatan tenaga maupun torsi pun sudah terjadi sejak di 5.000-an rpm.

“PR berikutnya naikin kompresi biar dapat torsi yang lebih gede lagi. Pokoknya sampai motor ini tarikan bawahnya lebih cepat dari yang sekarang,” tegas Hadaris.