Find Us On Social Media :

Jogja Cornering Fun Race, Penuh Aroma Kompetisi

By Motorplus, Jumat, 25 Juli 2014 | 15:03 WIB
()

()
Semua motor bisa bermain

Cornering alias riding semberi menikung, nampaknya makin populer. Seperti kala Jogja Cornering (JCo) menggelar event beberapa minggu lalu. Hajatan berupa ‘Jogja Cornering Fun Race’ digelar dihalaman parkir Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogjakarta ini diluar dugaan panitia.

Sebab, acara yang semula diadakan untuk club-club cornering di wilayah Jogjakarta ini, ternyata didatangi peserta dari luar kota Jogja. Klub cornering asal kota Solo, Semarang, Magelang, Temanggung, Surabaya dan kota lainnya, juga ikut meramaikan kompetisi yang fun ini.

“Acara cornering fun race ini memang kami selenggarakan untuk yang pertama kalinya. Dan, semua diluar dugaan kami. Semula menargetkan hanya sekitar 80-an starter. Tapi, ternyata mencapai 160-an stater. Itu juga kami batasi,” buka Andra Dita Mahesa, Ketua Panitia dari JCo.

Dikatakan lebih lanjut oleh Andra, “Kami bangga, selain acara perdana yang sukses, ini juga sebagai bukti bahwa cornering mulai digandrungi anak muda dan ditonton banyak orang,” tambahnya.

Republic Rouring ‘REXTOR’, club cornering asal Solo ikut ambil bagian

Masih menurut Andra, dengan bayar biaya pendaftaran Rp 200 ribu per kelas untuk kelas bebek dan matik, dan 250 ribu untuk sport maka peserta mendapatkan fasilitas snack, makan dan piala. “Semua peserta akan mendapatkan piala. Sebab acara bersifat fun race. Kami membagi menjadi beberapa kelas seperti kelas Bebek 4T 110 cc, 4T 125 cc, 4T 135 cc, 4T 150 cc dan bebek 2T 110 cc, 2T 125 cc, juga kelas sport 4T 150 cc, 2T 150 cc, 4T 250 cc dan kelas FFA. Jadi, banyak kategori kelas yang bisa dipilih peserta,” tutup Andra.

Hal senada dikatakan oleh Agus Nyo-Nyo asal Solo yang siang itu menurunkan sebanyak enam pembalapnya. Nyonyo yang dulu juga mantan pembalap road-race era tahun 90-an ini mengatakan, cornering memang tak jauh dengan road race. Hanya saja cornering masih sifatnya hiburan. Sebab, untuk ikut juga sangat gampang. “Ikut cornering tak perlu pakai KIS (Kartu Izin Start; red) segala. Sebab, sifatnya masih sekedar hiburan seperti free style. Walau sifatnya sudah dikompetisikan. Namun, walau demikian, pakaian yang digunakan harus benar-benar safety. Saya yakin, kalau digarap secara serius maka cornering akan semakin maju dan diminati,” katanya. (www.motorplus-online.com)