Find Us On Social Media :

Mitos Kuras Ban Di Atas 70 Km

By Motorplus, Senin, 15 Desember 2014 | 05:15 WIB
()

Jaga tekanan angin ban, jangan melebihi batas maksimal sesuai pabrikan

Ada mitos kuras ban di atas 70 km. Tujuannya, agar ban tidak mudah bocor. “Biar ban lebih awet dan tidak gampang bocor saat jalan jauh. Buat yang masih menggunakan angin biasa, sebaiknya kuras dan ganti anginnya setiap 70-100 km. Karena angin yang sering terkena panas, tekanannya gampang naik,” ucap Suparno pemilik bengkel tambal ban di daerah Jl. I Gusti Ngurah Rai, Cakung, Jakarta Timur.

Terutama di skubek yang masih pakai ban dalem (tube tyre) dengan lingkar roda 14 inci nih, bor! Diameter pelek yang lebih kecil, membuat perputaran roda jadi lebih cepat. Ditambah, suhu mesin cepat menjalar ke roda belakang, karena ban belakang dekat mesin.

Nah, benar enggak ada mitos kuras ban di atas 70 km? Tujuannya, agar ban tidak mudah bocor. Cape banget kayaknya kalau setiap 100 km, musti kuras angin ban. Iya kalau di tiap 100 km, ada tukang tambal ban atau isi angin ban. “Kalau untuk kuras, sepertinya tidak perlu. Tetapi memang, sebaiknya diistirahatkan. Karena ketika dipakai secara terus menerus, tekanan angin di dalam ban akan meningkat. Naiknya, tergantung tipe udara yang dipakai. Oksigen biasa atau nitrogen. Tapi oksigen biasa, akan naik 1-2 kali lipat dari nitrogen yang cenderung stabil,” ungkap Dodiyanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, selaku produsen ban IRC di Indonesia. (www.motorplus-online.com)