Find Us On Social Media :

Tes Oli Molybdenum VS Non Molybdenum Beda Tipis

By Motorplus, Senin, 5 Oktober 2015 | 05:07 WIB
()

Buat menuntaskan rasa penasaran tentang fungsi oli molybdenum saat digunakan, MOTOR Plus langsung tes aja deh. Biar adil, kita pilih dua oli yang punya tipe sama untuk tes oli molybdenum vs non molybdenum. Sama-sama berjenis semi sintetis dengan kekentalan oli 10W-40.

Metode pengujian tes oli molybdenum vs non molybdenum kali ini oli kita tes dengan motor yang sama yakni Yamaha New GT Eagle Eye. Sengaja dipilih motor ini karena dianjurkan pakai spesifikasi oli 10W-40 seperti oli yang ingin MOTOR Plus uji. Motor dibawa satu orang rider dengan  lokasi pengetesan yang sama antara oli bermolybdenum dan non molybdenum. Kondisi jalan lokasi pengetesan termasuk sepi yang membuat motor bisa berlari konstan dikecepatan 60-80 Km/jam.

Untuk mengetahui suhu tes oli molybdenum vs non molybdenum saat motor digunakan, MOTOR Plus memanfaatkan data logger merek Mychron 4. Sensor panas langsung ditanam pada baut pembuangan oli. Jadi, suhu oli saat digunakan bisa terpantau secara real time.

Oli pertama yang diuji tidak dilengkapi dengan molybdenum. Oli baru dimasukan ke mesin dan diajak berjalan sejauh 35 km. Dengan jarak segitu diharapkan oli sudah bisa menyatu dengan mesin. Hasilnya, di 5 km terakhir suhu mesin rata-rata tercatat 60° Celcius. Namun, terkadang menyentuh suhu tertinggi diangka 61° Celcius saat motor sedang berjalan. Kalau motor berhenti, suhunya bisa meningkat menjadi 68° Celcius.

Dilanjutkan dengan menguras oli pertama dan menggantinya dengan oli yang mengandung molybdenum. Perilakunya dibuat sama dengan pengetesan oli pertama. Hasilnya, di 5 km terakhir suhu oli yang mengandung molybdenum rata-rata tercatat 58° Celcius.

Suhu tertingginya, 59° Celcius saat motor digunakan. Dalam kondisi berhenti, suhu tertingginya tercatat 66° Celcius. Saat pengujian kedua jenis oli, suhu udara di lokasi pengujian tercatat 33° Celcius dengan hembusan angin yang cukup kencang.

Dari hasil pengetesan tersebut terlihat kalau pelumas yang mengandung molybdenum suhunya lebih rendah 2° Celcius. Bisa jadi ini karena sifat molybdenum yang licin dan punya titik didih tinggi, sehingga tak mudah hot. Makanya, gesekan yang terjadi di mesin jadi lebih minim yang berimbas pada suhu oli yang lebih dingin. Nah, dengan gesekan yang lebih kecil, performa mesin pastinya akan lebih optimal. (www.motorplus-online.com)