Find Us On Social Media :

Konversi Dari Gigi Sentrik Ke Derajat Kem

By Motorplus, Kamis, 21 April 2016 | 20:00 WIB
()

Meski zaman sudah semakin modern, masih saja ada mekanik yang malas belajar hitung durasi kem pada korek mesin 4-tak. Ada yang masih menghitung buka-tutup klep lewat mata sproket keteng atau gigi sentrik. Tapi, jangan khawatir biar enggak pusing, yuk kita cari tahu cara konversi hitungan dari gigi sentrik ke derajat.

Kebetulan, Tomy Huang pernah memberikan cara konversi dengan membaca buka-tutup di gigi sentrik. “Biar tidak terlalu presisi, yang penting mudah dipahami dan bisa menjadi patokan untuk riset lanjutan,” pemilik dan perancang dari Bintang Racing Team (BRT), Cibinong, Jawa Barat. 

Memang, akurasi data dengan menghitung durasi kem berdasarkan mata gigi sentrik banyak kekurangannya. Maklum saja, mata gir ukurannya besar dan tidak bisa setepat ukuran dalam derajat. Jika maksa menggunakan cara hitung ini, bisa mempersulit riset ke depannya.

“Dengan cara hitung seperti itu otomatis riset akan berjalan serba meraba. Makanya, lebih bagus jika ada hitungan derajat yang mudah dimengerti banyak orang,” ungkap Tomy Huang.

Caranya mudah menghitung konversi dari gigi sentrik ke derajat, pertama, bagi dulu 360 derajat dengan jumlah mata pada gigi sentrik. Maka, akan ketemu berapa derajat setiap mata gigi sentrik tersebut. Misalkan di sproket keteng ada 28 mata gigi. Maka, 360/28 = 12,85. Dibulatkan jadi 13 derajat.

Sebelum lanjut, sepakati dulu yang akan dihitung durasi putaran kem. “Beda dengan menghitung durasi poros engkol atau crankshaft. Karena dua kali putaran poros engkol sama dengan satu kali putaran crankshaft,” ungkapnya.

Lewat asumsi tadi, langkah kedua maka kita bagi area lingkaran gigi sentrik menjadi empat quadran. Masing-masing quadran I, II, III dan IV, maka 180 derajat dari posisi TMA akan ketemu TMA lagi. Demikian pula dengan kondisi TMB.

Sepakati pula cara hitung dari titik quadran itu. Biar mudah klep out dihitung giginya di posisi setelah TMA baik membuka maupun menutup. Untuk klep in, dihitung giginya sebelum TMA atau sesudah TMB dan menutup sebelum TMA atau sesudah TMB.

Contoh, klep buang membuka 3 mata setelah TMA. Berarti 3 x 13 = 39 derajat setelah TMA. Atau 51 derajat sebelum TMB, jika menutup 2 mata setelah TMA. Maka bisa dihitung 2 x 13 = 26 derajat setelah TMA.

Berarti durasi kem buang (90-39) + 90 + 26 = 167 derajat. Kalau model kem kembar in dan out-nya, maka durasi total gabungan kem adalah 2 x 167 = 334 derajat. Kalau hitungnya dari klep in, maka cara hitungnya adalah derajat bukaan sebelum TMA + 90 + gigi menutup.

Agar mudah, penghitungan dimulai dengan patokan kerenggangan klep 0, serta dihitung sejak 0,1 mm klep mengangkat. Tomy Huang juga mengingatkan kalau toleransi penggunaan mata gigi melesetnya lumayan jauh. Berkisar antara 1-5 derajat. Kan sulit untuk menentukan pas di posisi 1 mata, 0,5 mata atau 0,25 mata. Jadi, pasti ada melencengnya. (www.motorplus-online.com)