Find Us On Social Media :

Kenaikan Tekanan Ban Dunlop Lebih Tinggi dibanding Pirelli di Kejurnas Sport 250 cc

By Motorplus, Sabtu, 5 November 2016 | 18:55 WIB
()

Kejurnas Sport 250 cc seri terakhir yang dihelat Sabtu-Minggu (5-6/11) di sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat menggunakan ban Dunlop sebagai ban tunggal. Setelah digunakan tim dan pembalap, ternyata kenaikan tekanan ban Dunlop lebih tinggi dibanding Pirelli di Kejurnas Sport 250 cc.

"Pakai ban ini, tidak bisa langsung gaspol di awal lap, karena punya kenaikan suhu yang lebih lambat dari ban yang kita pakai sebelumnya," bilang Nico Julian. Senada dengan Nico, Syahrul Amin pun mengiyakan hal tersebut. "Harus pintar jaga ritme balap, jangan sampai tertinggal rombongan," ungkapnya.

Namun, setelah ban ini digunakan lama, tekanan ban bisa melebihi tekanan ban Pirelli. "Saat menggunakan ban Pirelli, tekanan awal ban sebelum kualifikasi seri sebelumnya diberi 190/180 kpa (Depan/Belakang), setelah kualifikasi dicek ulang menjadi 200/195 kpa (Depan/Belakang). Kenaikannya hanya 10 - 15 kpa," bilang salah satu kru dari Yamaha Yamalube Nissin TJM.

"Saat tadi kita menggunakan ban Dunlop, sebelum kualifikasi kita set tekanannya 200/190 kpa. Setelah balap, kita cek kembali menjadi 240/235 kpa. Terjadi peningkatan tekanan sebanyak 40-45 kpa. Kenaikan tekanan yang berlebih ini, membuat tapak ban lebih sedikit menyentuh aspal," lanjutnya.

Dengan begitu, pembalap harus pintar mengatur ritme balap untuk race esok hari. Suhu ban harus tetap dijaga secara stabil jika ingin menuntaskan final race yang akan digelar besok (6/11) di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat. (www.motorplus-online.com)