Find Us On Social Media :

Upgrade Injektor Atau ECU Racing? Tergantung Modifikasinya

By Indra, Jumat, 19 Mei 2017 | 05:52 WIB

Pasti sobat banyak yang bingung ketika dihadapkan pada pilihan mengganti injektor?

Pilihannya dengan flowrate yang lebih deras, atau ECU racing untuk mengatur debit semprotan injektor.

Terutama, untuk pacuan yang telah melakukan upgrade.

“Selagi tidak mengubah durasi ataupun memodifikasi kem, cukup mengganti injektor saja. Namun, itu semua tergantung juga upgrade yang dilakukan pada pacuan sobat,” buka Danu Andri Wibisono dari Duta Motor Sport (DMS).

Sebelumnya, sobat harus tahu dulu arah modifikasi mesin sobat mau kemana.

(BACA JUGA : Bersihin Injektor Bikin Irit?)

Jika masih digunakan untuk harian tanpa memodifikasi kem, cukup menaikkan flowrate injektor saja.

Contohnya, seperti pengunaan paket bore up alias menaikkan kapasitas mesin yang bolt on tanpa penggantian part apapun lagi.

Karena, dengan hanya memodifikasi seperti itu, tidak akan mengubah banyak karakter motor.

Hanya saja, membutuhkan flowrate yang lebih deras karena kapasitas mesin bertambah.

Nah, jika sobat lebih demen modifikasi kapasitas mesin standar, hanya bermain di durasi kem, lebih baik menggunakan ECU Racing.

“Jika kem sudah dimodifikasi, otomatis grafik power akan berubah atau bergeser. Pada saat dimana putaran mesin butuh bensin yang lebih dibandingkan standar ataupun sebaliknya, ini bisa diatur oleh ECU Racing,” lanjut Ayah satu anak ini.

Misalnya, jika pada putaran mesin 6.000 – 7.000 rpm saat menggunakan kem standar, rasio perbandingan udara dan bahan bakar atau AFR-nya terukur di angka yang optimal.

Lalu, karena pergantian kem yang mengubah durasi, lift dan LSA, itu bisa menggeser grafik power, di putaran mesin tadi AFRnya bisa menjadi lebih kering.

"Maka kekeringan tersebut bisa diobati menggunakan ECU Racing,” sebut mekanik yang ngebengkel di Jl. M. Hasibuan, No. 60, Bekasi, Jawa Barat. (www.motorplus-online.com)