Find Us On Social Media :

Kriminolog UI: Geng Motor Tetap Ada Karena Salah Polisi

By , Kamis, 25 Mei 2017 | 11:41 WIB

Geng motor selalu muncul dan meresahkan masyarakat dengan aksi brutalnya.

Sudah banyak korban jiwa dari aksi geng motor.

Adrianus Meliala, Kriminolog dari Universitas Indonesia dan Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI), menegaskan semua itu salah Polisi.

"Jadi memang saya gak mau menyalahkan siapa-siapa kecuali kepolisian. Karena sebetulnya ini fenomena yang sejak awal itu sudah diperhatikan oleh polisi. Tapi karena pertama gak sungguh-sungguh, kedua gak konsisten, polisinya juga bersikap reaktif," sebutnya.

(BACA JUGA: Gawat! Geng Motor Internasional Sudah Beroperasi di Indonesia)

Adrianus melanjutkan, untuk menangani kasus geng motor bukan berarti harus membentuk densus khusus anti geng motor.

"Cukup dengan konsisten melakukan patroli dan pencegahan, saya rasa kasus semacam ini akan dapat diperangi," kata dia.

Tindak kriminal yang dilakukan para anggota geng motor akhir-akhir ini semakin marak terjadi, salah satunya yang terjadi di Jakarta Selatan.

Alhasil, Polres Jakarta Selatan akan mengadakan patroli skala besar guna mengantisipasi aksi dari kawanan geng motor yang kerap berbuat onar di kawasan Jakarta Selatan.

Korban jiwa terakhir Fajar Muhammad (24), pemuda warga Jati Cempaka, Jakarta Timur, tewas oleh sabetan dan tusukan senjata tajam yang dilakukan kawanan geng motor di Jakarta Timur.

Fajar sebenarnya bukan anggota geng motor, dia adalah warga biasa.

Atas kejadian ini, Polres Metro Jakarta Timur mengejar geng motor pelaku pembantaian Fajar Muhamad.

Pengejaran Polres Jakarta Timur berhasil menangkap tujuh orang yang dianggap sebagai pelaku geng motor yang meresahkan warga ini.

Berita ini dipublikasi Kompas.com dengan judul Kriminolog: Seandainya Geng Motor Ditangani seperti Kasus Teroris