Find Us On Social Media :

Benarkah Kompon Ban Bisa Mati?

By Ryan Tambun, Senin, 29 Mei 2017 | 11:09 WIB

Banyak anggapan beredar kompon ban motor bisa mati seiring pemakaian dan dalam jangka waktu tertentu.

Secara arti, kompon atau compound merupakan senyawa material pembentuk ban dimana karet sebagai bahan dasar utamanya.

Memang secara kasat mata, ban yang harus diganti ditandai dengan habisnya alur kembangan ban itu sendiri.

Tapi bagaimana dengan ban yang alurnya masih dalam tetapi sudah berumur lama?

(BACA JUGA: Johann Zarco Bakal Bikin Suzuki Menyesal)

Dalam hal ini www.motorplus-online.com berbincang langsung dengan Technical Service and Marketing ban FDR yakni Jimmy Handoyo.

Doi menggungkapkan bahwa compound ban juga mempunyai umur efektif.

"Sama seperti karet pada umumnya, compound ban juga mempunyai umur kualitasnya. Semakin lama semakin turun pula kualitasnya," ucap Jimmy.

Secara umum bisa dirasakan ban yang semakin keras, tidak lentur lagi dan sudah ada retak-retak halus.

Dan ini yang bisa mengakibatkan cengkraman ban sudah tidak maksimal ke jalan.

Kalau sudah ban enggak mencengkram maksimal, sama juga ban bisa beresiko kepeleset.

Makanya, beberapa kali kejadian motor terjatuh dalam kondisi bukan di kecepatan tinggi, tapi kepeleset akibat kompon mengeras.

"Jadi umur compound ban sudah pada titik terendah maka compound tersebut sudah tidak berfungai secara optimal lagi, yang kemudian banyak orang menyebutnya ban mati," tambahnya.

Saat kembali ditanya umur efektif compound ban, doi menjawab "Tergantung jenis compoundnya, kira-kira 6 sampai 3 tahun masa penyimpanan ban," tutup Jimmy. (www.motorplus-online.com)