Find Us On Social Media :

Racikan Knalpot Kidal Kandidat Jawara Motorprix Jawa

By Andika, Sabtu, 10 Juni 2017 | 23:56 WIB
()

Bermain di MotoPrix Region 2 seri I Purwokerto, Jawa Tengah (8-9/4) lalu, pacuan Willy Hammar terlihat perkasa. Pembalap andalan Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin DID NGK Bahtera ini, terlihat konsisten mengumpan power mesin menuju roda.

Terlacak dari hasil QTT fantastis, yaitu catatan waktu 42,059 detik. Sehingga Willy sukses raih pole position. Best time di race pun konsisten main di angka 42,452 detik untuk satu putaran Sirkuit GOR Satria, Purwokerto.

Hasilnya, lari Yamaha MX-King pacuan Willy nyaris tak terkejar lawan. Ternyata, prestasi itu berkat ramuan khusus pada bagian saluran buang. “Posisi knalpot diubah di sisi kiri. Ini membuat putaran mesin bisa lebih ringan dan tinggi dibanding posisi knalpot di kanan,” beber Widya Krida Laksana, tuner kawakan yang antar Willy Hammar puncaki podium MP1 (Bebek 150 cc Tune Up Seeded).

1. KOMPRESI.

Sirkuit MotorPrix Seri I, GOR Satria Purwokerto sedikit diubah karakternya. Bila biasanya mengumbar power menengah dengan rolling speed, kali ini ada 3 tikungan patah, 2 titik chamber besar dan satu chicane. Makanya, power dan torsi mesin, harus kuat di putaran bawah, namun wajib padat pula di kitiran tinggi. “Untuk dapat itu, rasio kompresi dipatok 13,5:1. Meski cukup tinggi, namun tetap aman digeber 25 lap,” papar Gendut, panggilan akrab mekanik yang lagi diet ini.

()

2. INJEKTOR DAN THROTTLE BODY.

Kompresi tinggi, kudu diimbangi suplai campuran udara dan bahan bakar deras, agar pembakaran optimal, sekaligus bisa pancing power gede di semua putaran mesin. Makanya, throttle body (TB) ditugaskan produk SYS berdiameter venturi 33 mm. Termasuk injektornya dari merek yang sama. Tentunya biar daya tetap konstan, ditambah perangkat Power Up berlabel Predator dan koil Ultraspeed. Sehingga tegangan aki lebih konstan dan besar.

3. RASIO.

Menyesuaikan tenaga mesin yang besar, Gendut meracik ulang rasio transmisi rapat, biar tenaga tetap stabil di tiap gigi. Gigi I diset 13/32 mata, gigi II: 16/28, gigi III: 18/25, gigi IV: 20/23 dan gigi V: 23/23. Oh iya, gigi III sampai V, Gendut pakai produk Moto 1 Racing. Sementara I dan II pakai hasil kustom.

Racikan rasio tersebut membuat lengkingan mesin tidak begitu menjerit kehabisan power. Apalagi setelah dikombinasi final gear 14-50.

4. NOKEN AS.

“Ubahan mesin tidak banyak berubah dari tahun lalu, korekan mesin sudah optimal untuk semua tim. Makanya, lebih mengoptimalkan kreasi setingan pada bagian lain. Durasi noken as juga tidak banyak berubah, yakni bermain di angka 265 derajat dan litf 8,6 mm,” tambah Gendut.

5. KNALPOT KIDAL.

Nah, ini dia yang bikin lengkingan mesin bisa tinggi. Knalpot yang seyogyanya ada di posisi kanan, diubah posisinya oleh Gendut ke sisi kiri motor. Ubahan ini tentunya bukan asal terap. Terbukti putaran mesin bisa lebih tinggi, dan tenaga makin besar. Dari hasil dyno, mutahan power maksimumnya mencapai 31,6 hp dan kitiran mesin bisa lebih dari 13.000 rpm.

“Sebab mesin MX King 150, butuh pipa knalpot panjang. Makanya, untuk mengakali itu, knalpot dilarikan ke kiri. Tekukan exhaust pipe menuju congor knalpot buatan Cream-Pie Jogja ini, bisa dibikin lebih landai, terus lurus ke silencer tanpa banyak hambatan atau berlekuk,” tutup Gendut.

DATA MODIFIKASI

Ban : IRC Fasti 1 90/80-17

AFR  : Diset 11,6 : 1

Koil : Ultra Speed

Power Up : Predator (www.motorplus-online.com)