Find Us On Social Media :

Bener Gak Sih, Ganti Knalpot Motor Injeksi Harus Ganti ECU atau Pasang Piggyback?

By Ahmad Ridho, Kamis, 15 Maret 2018 | 07:15 WIB
Perangkat Dynojet (Motorcycle)

MOTOR Plus-online.com - Mengganti knalpot racing pada motor dianggap menjadi cara paling simpel untuk meningkatkan tenaga mesin motor.

Hasil pengujian MOTOR Plus, penggantian knalpot bisa meningkatkan tenaga motor hingga 3 hp.

Namun, banyak pertanyaan saat ingin mengaplikasi knalpot racing di motor injeksi.

(BACA JUGA: Tegang! Detik-detik Puluhan Driver Ojek Online Disergap, Penumpang Histeris)

Terutama tentang apakah wajib mengganti ECU programable atau pasang Piggyback saat ganti knalpot racing di motor injeksi?

"Hanya mengganti knalpot saja tidak cukup menaikan performa, malah banyak yang mengalami power motor ngedrop di tarikan awal," kata Koko Adiyaksa, manajer Sportisi Motor Sport, Rawamangun, Jakarta Timur.

Menurut Koko, dibeberapa motor power malah berat ditarikan awal karena kekurangan suplai bahan bakar dan pasokan udara yang kurang pas.

(BACA JUGA: Asyik, Biaya Pengesahan STNK Resmi Dihapus Hari Ini)

"Solusinya agar pasokan bahan bakar dan udara bisa disetting yaitu dengan memasang piggyback atau ECU stand alone," beber Koko.

"Kalau di motor yang masih menggunakan karburator mah tinggal ganti spuyer beres. Nah di motor injeksi harus mapping," tambahnya.

"Dalam penyetelan piggyback juga tidak boleh sembarangan, harus pas sesuai kebutuhan mesinnya," pungkasnya.

(BACA JUGA: Kenapa Sih Benda Ini Dikasih Nama Kunci Inggris? Ini Sejarahnya)

Meski begitu, masalah ini tidak muncul di semua jenis motor dan knalpot racing.

Beberapa hasil tes MOTOR Plus menunjukan tetap ada kenaikan tenaga pada motor saat menggunakan knalpot racing.

Kenaikannya tergantung jenis motor dan knalpot yang dipakai.

(BACA JUGA: Cadas, Cafe Racer Keren Ini Ternyata Basic-nya Motor Sport Enggak Laku)

Tapi tetap, penambahan Piggyback atau ECU stand alone bisa membuat peningkatan tenaga lebih optimal.