Istri dan anak serta keluarganya langsung menangis dan memeluk Suharto.
Ditemui di rumahnya, Suharto (68) menceritakan kejadian tak biasa tersebut.
Hari Selasa (1/5/2018) kemarin dia pamitan kepada keluarga untuk pergi memancing bersama dua rekannya, yakni Pangat dan Edi ke Wadaslintang, di Kabupaten Wonosobo.
Mereka memancing dari hari Selasa (1/5/2018) dan kembali Kamis (3/5/2018).
(BACA JUGA: Kocak.. Sindir Valentino Rossi? Andrea Iannone Tunjuk Marc Marquez Saat Diwawancara)
Padahal, dirinya sendiri bersama Suharto saat itu.
"Saya memancing bersama rekan-rekan ke Wadaslintang, berangkat hari Selasa dan pulang hari Kamis. Saat di perjalanan pulang, Pak Pangat yang jadi sopir saat itu ditelepon anaknya, kalau saya meninggal karena kecelakaan. Pangat pun kaget, lebih-lebih saya. Lha wong saya masih hidup," ujar Suharto, Jumat (4/5/2018).
Saat itu berita tentang kematiannya sudah menyebar kemana-mana.
Saat itu juga dia sadar kalau terjadi salah informasi.
Setelah melihat rekaman kecelakaan ternyata korban meninggal adalah sahabatnya sesama pensiunan BRI, Albertus Joko.
Meskipun begitu, keluarga masih belum tahu jika korban meninggal tersebut adalah Joko, bukan Suharto.
Pasalnya, data dari kepolisian juga menerangkan jika jasad itu adalah Suharto, seperti fotokopi KTP yang ditemukan di tas jinjing korban.
Keluarga pun kaget dan sedih mendengar berita kematian Suharto.
Tratak di rumah sudah dipasang. Para pelayat pun sudah berdatangan.
Jenazah sudah tiba di rumah dan akan disalatkan.
Satu bus rombongan keluarga dari Yogyakarta juga sudah datang, sama halnya keluarga dari Banjar, dan Timor Leste.
Suasana duka menyelimuti rumah saat itu tiba-tiba berubah haru.
Saat itu pukul 19.00 WIB malam, Suharto tiba-tiba pulang ke rumah.
Istri dan anak-anaknya serta keluarganya pun menyambut haru dan memeluk Suharto.
Begitupun warga dan pelayat yang ada di rumah duka, terkaget-kaget.
Mereka lega Suharto masih hidup dan dalam keadaan sehat.