Find Us On Social Media :

Kombinasi Silang Roller Motor Matik Dengan Cara Ini Bisa Bikin Kencang Loh

By Arseen, Kamis, 3 Januari 2019 | 10:00 WIB
Ilustrasi roller matik (GridOto)

MOTOR Plus-online.com - Bikin motor matik bisa kencang enggak perlu bingung.

Caranya, dengan Menggunakan kombinasi roller dengan pemasangan disilang.

Maksudnya disilang menggunakan roller yang beda ukuran di masing lintasan rollernya.

Kebanyakan pengguna roller silang ini berasumsi jika tarikan motornya lebih enak ketimbang harus menggunakan roller dengan gram rata.

Baca Juga : Ini Persyaratan Motor Yang Boleh Dimodifikasi, Jika Tidak Penjara 1 Tahun atau Denda Rp 24 Juta

Baca Juga : Kejar Pemobil yang Kabur, Kok Pemakai Motor Yamaha NMAX Dibawa ke Polisi?

Namun, apakah benar penggunaan roller dengan cara disilang jauh lebih baik ketimbang roller rata?

Sebenarnya ini kembali ke karakter motornya. Apa perlu menggunakan roller dengan bobot kombinasi yang pemasangannya disilang atau tidak.

"Kalau tidak perlu disilang, ya buat apa disilang. Yang ada hanya membuat putaran mesin jadi tidak bisa teriak tinggi dan motor nanti pasti jadi getar tidak karuan,” buka Mpe, tunner A2 Racing.

Jadi dengan kata lain, lanjut Ricard, kita kalau sedang seting mesin harus tahu kurangnya motor di bagian mana.

Baca Juga : Edan, Kodrat Suzuki Smash Motor Artis Maell Lee Dijual Rp 1 Miliar!

Baca Juga : Gokil! Video Motor Yamaha 125Z Jadi Motor Trail di Vietnam, Ubahannya Sadis

Ini bikin lari skubek bisa lebih kencang? 

Contoh ketika akselerasi motor napasnya agak cepat habis di putaran atas karena roller yang dipakai masih terlalu enteng, maka diganti beberapa rollernya pakai yang lebih berat.

"Misal tadinya pakai rata 8 gram, nah ada roller lain yang diganti pakai yang 9 gram. Bisa 3 biji, atau hanya 1 saja,” lanjut pria yang akrab disapa Mpe ini.

Tapi, harus perhatikan pemasangannya ya.

Roller yang lebih berat tidak boleh dipasang di lintasannya secara acak atau asal-asalan.

Untuk mengimbangi putaran mesin, roller yang lebih berat biasanya gue taro di lintasan yang sejajar dengan arah piston saat posisinya berada di titik mati atas (TMA).

"Ini ada hitungannya, jadi tidak boleh asal disilang bila belum paham karakter mesinnya,” tutup Mpe.