Find Us On Social Media :

Tips Ampuh, Begini Cara Mengatasi Lampu Sein Motor Yang Bermasalah

By Arseen, Kamis, 3 Januari 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi lampu sein (Thio Pahlevi)

MOTOR Plus-online.com - Biasanya, lampu sein error dikarenakan lampunya yang tadinya bohlam menjadi LED.

Flasher masih bawaan standar dan bukan elektronik khusus LED.

Tapi kalau sudah ganti tapi masih ngawur bisa jadi indikator lampu seinnya.

Indikator lampu sein yang ada di spidometer bisa error.

Baca Juga : Ini Persyaratan Motor Yang Boleh Dimodifikasi, Jika Tidak Penjara 1 Tahun atau Denda Rp 24 Juta

Baca Juga : Sadis! Ini Dia Motor Jiplakan Yamaha R6 dari Cina, Namanya Yayama R6

Indikator ini, mengadopsi indikator tunggal, artinya satu indikator bisa meladeni sein kiri dan sein kanan.

Tapi kok Kenapa bisa error ya lampu seinnya?

Karena jalur listrik untuk indikator lampu sein menggunakan metode sharing plus (+) dan minus (-).

Artinya, tidak ada jalur (+) dan (-) pada indikator sein, melainkan jalur (+) sein kiri dan jalur (+) sein kanan.

Baca Juga : Bikin Melongo! SPBU Pertamina Dijual Dengan Harga Rp 43 Miliar, Ada Yang Mau Beli?

Baca Juga : Kejar Pemobil yang Kabur, Kok Pemakai Motor Yamaha NMAX Dibawa ke Polisi?

Nah aneh kan (+) ketemu (+) bisa menyala?

Itu karena perbedaan potensial antara kedua jalur. Saat kita menggunakan sein kiri, maka jalur sein kiri mempunyai potensial/voltase lebih besar dibandingkan jalur sein kanan.

"Lampu sein kiri dan indikator sein menyala, sedangkan yang lampu sein kanan tidak menyala. Begitu juga sebaliknya,” jelas  Royyan Frima dari G6 Revolution LED Custom Specialist.

Tapi, ketika bohlam sein kiri dan kanan diganti LED, maka kedua sein (kiri & kanan) akan menyala bersamaan.

Baca Juga : Enggak Nyangka, Wilayah Ini Ternyata Paling Rawan Maling Motor Kedua di Jawa Barat

Nggak peduli yang diklik sakelar sein kiri atau kanan.

Filamen pada bohlam indikator sein menjadi jumper yang menghubungkan jalur (+) sein kiri dengan (+) sein kanan.

Solusi mudahnya, bisa saja mencabut bohlam indikator lampu sein di spidometer.

Dengan begitu, enggak ada jalur short antara jalur sein kiri dan kanan.

Baca Juga : Resmi Berseragam Repsol Honda, Jorge Lorenzo Mulai Bandingkan Motor RC213V

Namun, hal ini penuh dengan resiko.

Bisa saja membahayakan kita dan pengguna jalan lainnya.

Kita enggak tau apakah lampu sein sedang menyala atau tidak, karena tidak tampak pada panel spidometer.

Kedua, memang sedikit ribet namun lebih aman dibanding harus mencabut bohlam di panel indikator.

Yaitu, menggunakan dua buah relay berjenis SPDT. Relay jenis ini, berkaki lima dan mempunyai spesifikasi 12V 10A.

Satu relay untuk lampu sein kiri dan satu relay lagi untuk lampu sein sebelah kanan.

“Cara pasangnya pun cukup mudah, hanya tinggal mengambil kabel (+) dari saklar, arus (+) dan (-) dari kunci kontak atau aki, dan kabel dari soket lampu sein.

Buat lebih jelasnya, gue bikinin skemanya, silahkan disimak,” jelas pria yang punya workshop di Komplek Inkoppol, Jl. Garuda 6, No.116, Kranji, Bekasi, Jawa Barat.