Find Us On Social Media :

Gir Mental Ke Muka Penonton Gara-gara Joki Balap Kelewat Enteng

By Motorplus,Rudy Hansend, Kamis, 18 April 2019 | 07:00 WIB
•Pemberat diikat alakadar pakai lakban dan insulok. Berisiko mudah lepas (motor plus)


MOTOR Plus-Online.com- Sejak batasan bobot diberlakukan di ajang drag bike, mekanik dan kru tim putar otak untuk mengakali kekurangan bobot.

Apalagi kalo pakai joki berbadan enteng terpaksa harus pasang pemberat tambahan.

Mending kalau beban tambahannya cuma sedikit.

Banyak yang memasang beban bertumpuk-tumpuk dengan memanfaatkan pemberat dari gir, bandul kruk as,dan kunci-kunci.

Baca Juga : Mantan Debt Collector Bilang Ini Tugas Sebenarnya Debt Collector, Enggak Nyangka Nih!

Baca Juga : Heboh Tantangan Balap Honda CBR250RR Vs Suzuki GSX-R 1000 di Surabaya, 5 Aturan Disiapkan

Sembarang pasang pemberat sembarangan membuat motor tidak seimbang dan susah dikendalikan.

 “Jika sampai motor terjatuh, pemberatnya bisa terlepas dan mental kena  pembalapnya sendiri atau ke penonton,” bilang sumber dari PP IMI yang enggan disebut namanya saat ketemu MOTOR Plus di kejurnas drag bike di Cikarang,Jawa Barat, akhir 2013 lalu.

Eh, benar saja. Tak lama kemudian salah satu dragster kelas FFA matic yang postur tubuhnya kecil dengan pemberat yang cukup banyak di sasis tengah dan ujung buritan pacuannya, dipaksa jumpalitan.

Motor tak terkendali usai lepas dari garis start, pemberat tambahan yang menggunakan tumpukan gir, mental kena muka salah seorang penonton.

Baca Juga : Polisi Mengincar 7 Model Plat Nomor Saat Razia Untuk Ditilang

Bikin dudukan khusus buat pemberat dengan pengikat yang safety (motor plus)

“Malah saya pernah lihat ada yang pakai aki mobil sebagai pemberat,” tukas Mukhlisin alias Ocien, mekanik Gofai Racing Team (GRT), Jakarta.

Mirisnya lagi, penempatannya asal ada lokasi yang kosong di bagian motor.

Pengikat bebannya juga hanya mengandalkan insulok (kabel ties).

“Kami pernah coba pasang pemberat di ujung rangka belakang Efeknya motor cenderung mudah standing dan bagian belakang jadi liar saat start,” papar Ocien.

Solusinya bisa saja mekanik mengganti atau memodifikasi sasis motor dengan yang  lebih berat.

Tapi, fenomena yang terjadi di lapangan, kan satu motor jokinya gontaganti.

Berat badan joki yang satu dengan yang lain berbeda-beda, tukas Indra Gunawan, bos GF Racing Team.

 

  

Atikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 780 th 2014