Find Us On Social Media :

Kisah Knalpot Udang di Motor Balap Motor Nasional Underbone 2-Tak, Kenapa Dilibas Kalajengking?

By Reyhan Firdaus, Selasa, 21 April 2020 | 20:30 WIB
Knalpot udang yang dipakai Yamaha F1ZR Daytona (Dokumentasi Motor Plus / didishevaharyadi)

Knalpot kalajengking adalah knalpot dengan stinger atau tekukan leher knalpot yang mendongkak ke atas.

Ada alasan tersendiri, mengapa banyak tim balap memilih knalpot kalajengking dibanding udang.

Yulia Setiawan, punggawa bengkel spesialis knalpot Wawan Racing Concept (WRC), menyebut knalpot udang punya kelemahan dibandingkan knalpot kalajengking.

“Motor yang pakai knalpot udang itu lebih susah untuk dicari settingannya,” jelas Wawan dikutip dari GridOto.

Baca Juga: Modifikasi Motor Matic Langka Honda Dio ZX, Knalpotnya Bikin Pangling

Ilustrasi knalpot motor 2-tak (Istimewa)

Selain itu, bentuk expansion chamber atau perut knalpot udang berpengaruh pada karakter motor.

Knalpot udang punya expansion chamber yang lebih besar dan ‘meliuk’, membuat mesin bertenaga di rpm atas, namun loyo di putaran bawah.

“Sedangkan knalpot kalajengking powernya udah terasa dari bawah, karena gasnya lebih lancar terbuang” imbuh Wawan.

Karena itulah, knalpot kalajengking lebih cocok digunakan di sirkuit pasar senggol yang dipakai banyak balapan road race Tanah Air.

Baca Juga: Gokil, Video Honda ADV150 Uji Dynotest Ganti Knalpot Racing ROB1, Hasilnya Bikin Melongo