Find Us On Social Media :

Buka-bukaan Kontrak Pembalap Underbone 2 Tak Era 90an, Ternyata Tidak Dibayar Uang

By Reyhan Firdaus, Rabu, 29 April 2020 | 22:08 WIB
Pembalap road race Indonesia Hendriansyah dan Ahmad Jayadi satu tim di Yamaha (MOTOR Plus)

Hal tersebut juga diakui Ahmad Jayadi, yang jadi senior Hendriansyah di tim Yamaha Pertamina.

"Awal saya gabung tahun 1994, memang hanya ditanggung biaya akomodasi saja," lanjut Jayadi.

Kombinasi 2 pembalap ini terhitung sukses, karena tampil dominan di kejurnas balap roadrace di musim 1999.

Namun akhirnya Hendriansyah memutuskan pindah tim, dan bergabung dengan tim CMS Inter Biru milik Edwin Bongso alias Koh Apeng.

Baca Juga: Nostalgia Kupas Yamaha F1Z-R Inter Biru CMS Racing Team 2001

Rivalitas Ahmad Jayadi (nomor 17) versus Hendriansyah (nomor 1) lebih dulu heboh di balap motor ketimbang Rossi versus Lorenzo di MotoGP (Youtube/OtoRace)

Bersama tim Yamaha CMS Inter Biru, Hendriansyah yang menggeber Yamaha F1ZR garapan Kerry "Bob" Hoetama kembali berjaya.

"Gabung di CMS, kontraknya sekitar Rp 30 jutaan, namun saya memilih dibayar Koh Apeng bukan dengan uang," tukas Hendri.

Hendri mendapat saran dari ayahnya Sudirman Bawarie, untuk mengganti kontrak uang dengan barang.

"Tepatnya racing parts, jadi saya dibayar part-part motor biar bisa bisnis di Jogja," buka Hendri.

Baca Juga: Soal Karier Valentino Rossi di MotoGP, Bos Yamaha Yakin Banget Tetap Balapan, Ini Faktanya