MOTOR Plus-online.com - Penggemar touring pasti kenal dengan Jeffrey Polnaja, atau akrab disapa Kang Jeje.
Kang Jeje merupakan bikers dari Indonesia pertama, yang berhasil touring keliling dunia naik motor.
Selama puluhan touring menjelajah dunia, ada satu momen yang paling menyedihkan buat Kang Jeje.
Momen ini sendiri, diceritakan Kang Jeje saat Ngobrol Virtual (NGOVI) 30/4/2020 bersama Otomotif Group.
"Saya pernah masuk daerah konflik, dirampok, tapi ada satu momen yang paling menyedihkan," buka Kang Jeje.
Rupanya momen itu saat motor BMW R1150 GS Adventure tunggangannya, hilang dicuri di Amsterdam, Belanda.
"Saya sedih banget, karena bagi saya motor itu seperti kawan, apalagi saya tiap hari ditemani motor ini menjelajah dunia," ingat Kang Jeje.
Saat itu Kang Jeje touring naik BMW R1150 GS Adventure 2005, di misi "Ride for Peace - Solo Riding Exploring Five Continents on Two Wheels" menjelajahi 72 negara.
Saat itu Kang Jeje memarkir motor tersebut tengah malam, tatkala dirinya ingin bermalam di Hotel BackStage, di jalan Leidsegracht 114, Amsterdam-Centrum.
Hotel yang berada tepat menghadap sungai itu memang tidak memiliki lahan parkir yang cukup baik, karena terbuka di sisi jalan.
Dengan alasan keamanan dan saran petugas di hotel, Jeffrey memarkirkan sepeda motornya di lahan parkir di depan hotel, yang berada tidak jauh kantor polisi Lijnbaansgracht Distric 1.
"Sewajarnya sebuah kantor polisi lebih aman dari aksi kejahatan. Namun di Belanda faktanya bisa terbalik. Saya berharap polisi bisa membantu menemukan, walau kerja mereka lebih lambat dari dugaan saya," ungkap Kang Jeje.
Baca Juga: Wuih, Beredar Spy Shot BMW G 310 GS dan G 310 R Terbaru, Tampangnya Jadi Makin Galak!
"Waktu motor saya hilang, saya masuk acara TV yang ditonton 90 persen warga Belanda, jadinya saya terkenal," kenang Kang Jeje.
Usai motornya hilang, Kang Jeje menyiapkan motor lain dengan tipe sama, namun memakai pelat nomor khusus.
Yaitu "D 5010 JJ", yang bermakna "Solo JJ" dan digunakan pada misi Ride for Feace pertama pada 2006 hingga 2008.
"Tekad saya sudah bulat, walau kehilangan motor perjalanan Ride for Peace. Kita buktikan bahwa kita bangsa besar dan kita tidak akan berhenti walau rintangan besar menghadang," tutupnya.