Find Us On Social Media :

Motor Bikers Pakai Premium Pertalite Apa Pertamax? Nih Daftar Lengkapnya Resmi Dari Pertamina

By Galih Setiadi, Jumat, 20 November 2020 | 10:30 WIB
Ilustrasi. Motor bikers pakai Premium Pertalite atau Pertamax? Nih daftar lengkapnya gak usah bingung lagi. (Kontan.co.id)

MOTOR Plus-online.com - Motor brother pakai Premium Pertalite atau Pertamax nih? Coba dilihat dulu, nih daftar rekomendasi buat semua merek motor.

Bukan rahasia umum kalau pengendara motor memilih bensin yang paling murah.

Apalagi sedang pandemi Covid-19 begini, isi bensin termurah biar lebih irit bajet.

Padahal, ada ketentuannya dalam memilih bensin buat masing-masing motor.

Baca Juga: Wow! Diskon Bensin Pertalite Seharga Premium dari Pertamina Diperluas, Hadir ke 85 Kota atau Kabupaten

Baca Juga: Mantul! Pertamina Kasih Diskon Bensin Pertalite Seharga Premium, Buruan Sikat Awas Kelewat Masa Promonya!

Rasio kompresi jadi faktor teknis yang paling pengaruh dalam pemilihan bensin.

Dari situlah rasio kompresi menentukan motor wajib diisi Premium, Pertalite, atau justru Pertamax Turbo yang paling tinggi.

Perbandingan kompresi pada motor sering tertulis '1:9'; '1:10; dan sebagainya.

Nah, biar gak ribet cari sana-sini, Pertamina kasih jawabannya.

Baca Juga: Jangan Keliru, Perstahop dan Pertamini Berbeda Loh, Simak Nih Penjelasannya

Pertamina mengarahkan motor dengan tahun produksi di bawah tahun 2000 rasio kompresinya kurang dari 9 supaya memakai bensin Premium.

Kalau Pertalite bisa dipakai buat motor dengan rasio kompresi 9 sampai 10, seperti Honda BeAT dan motor lainnya.

Kemudian Pertamax dan Pertamax Turbo disarankan untuk yang angkanya 10 - 11, dan juga lebih dari 12.

Lebih jelasnya brother bisa lihat tabel rasio kompresi motor dan jenis bensin yang tepat di bawah ini.

Rekomendasi bensin untuk motor sesuai rasio kompresi resmi dari Pertamina. (Pertamina)

Baca Juga: Serbu! Pertamina Kasih Diskon Pertalite dan Pertamax di Wilayah Ini

JANGAN SALAH PILIH KARENA MURAH

Salah memilih bensin akan berisiko yang menyangkut 3 masalah.

Pertama, jika memilih bahan bakar murah yang identik dengan oktan rendah akan berisiko terjadi penumpukan kerak di ruang bakar mesin.

Jika kerak sudah menumpuk dan kotor menandakan pembakaran tidak sempurna.

Artinya, terdapat bahan bakar yang tidak terbakar sehingga menimbulkan kerak dan ini yang jadi boros.

Pembakaran yang tidak sempur menghasilkan ledakan yang rendah sehingga power mesin juga rendah.

Akibatnya untuk mendapatkan power lebih harus gas lebih dalam yang sama saja memperbesar aliran bensin jadinya boros.

Baca Juga: Mau Buka SPBU Pertashop Resmi dari Pertamina? Gampang, Siapin Modal Segini Sekalian Penuhi Syarat Dan Caranya

Kedua, jika memilih bensin yang murah berisiko terjadi pengikisan ruang bakar dari mesin.

Jika mesin yang punya rasio tinggi dikasih bensin oktan rendah alias murah akan terjadinya detonasi atau ngelitik.

Suara ngelitik itu yang membuat pengikisan di ruang bakar.

Baca Juga: Update Harga Bensin Pertamina dan Swasta November 2020, Mana yang Paling Murah?

Ketiga, jika memilih bensin murah atau oktan rendah akan berakibat jangka panjang mesin cepat rusak.

Asalnya dari penumpukan kerak di ruang bakar ditambah detonasi dan pengikisan di ruang bakar jadinya mesin cepat rusak.

Untuk itu, disarakan dalam memilih bahan bakar sesuaikan dengan rasio kompresinya