Find Us On Social Media :

WorldSBK Indonesia 2021 Akan Gunakan Sistem Bubble, Apa Maksudnya?

By Ardhana Adwitiya, Senin, 7 Juni 2021 | 16:29 WIB
WolrdSBK Indonesia 2021 akan menggunakan sistem bubble atau gelembung, apa maksudnya? (WorldSBK.com)

MOTOR Plus-online.com - WolrdSBK Indonesia 2021 akan menggunakan sistem bubble atau gelembung, apa maksudnya tuh?

Brother pasti tahu, Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk dalam jadwal WorldSBK 2021.

WorldSBK Indonesia 2021 atau WSBK Indonesia 2021 bertempat di Mandalika International Street Circuit (MISC) bakal digelar tanggal 12-14 November mendatang.

Dengan panjang 4,3 km, sirkuit Mandalika punya 11 tikungan kanan dan 6 tikungan kiri.

Baca Juga: Asia Talent Cup 2021 Punya Jadwal di Sirkuit Mandalika, Ini Tanggalnya

Baca Juga: Wuih, Sirkuit Mandalika Jadi Host WSBK Indonesia 2021, Berapa Harga Tiketnya?

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menegaskan penyelenggaraan WorldSBK Indonesia 2021 akan menggunakan sistem bubble atau gelembung.

Hal itu disampaikan Sandiaga dalam dalam Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penelenggaraan FIBA Asia Cup 2021 dan World Superbike 2021 Indonesia Grad Prix.

Rapat dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari Rabu (2/6/2021) lalu.

"Tadi arahan Bapak Presiden bahwa walaupun antusiasme yang tinggi dari masyarakat, namun penyelenggaraan harus menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan disiplin, baik bagi para atlet maupun official crew dan juga para penonton," ujar Sandi.

Baca Juga: Tambah Penasaran, Kapan Dan Di Mana Tiket WSBK Indonesia 2021 Bisa Dibeli Ya?

Sandi mengungkapkan ajang WorldSBK Indonesia 2021 akan melibatkan 24 pembalap dari berbagai negara.

Dengan penerapan sistem gelembung maka semua pihak yang terlibat baik para atlet, official, kru, maupun petugas perangkat pertandingan akan dibatasi kontak dengan pihak luar dan dimonitor secara berkala.

Penerapan sistem ini bertujuan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

"Para atlet diharapkan hadir lima hari sebelum latihan dengan status sudah divaksin oleh enam vaksin yang sudah disetujui oleh WHO (World Health Organization) dan sebelum keberangkatan melakukan tes PCR," lanjut Sandi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Persiapan Penyelenggaraan World Superbike 2021 Indonesia Grand Prix. (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia)

Baca Juga: Ini Alasan, Max Biaggi Dukung MotoGP dan WSBK Indonesia 2021

"Setelah kedatangan dalam karantina akan terus secara rutin dilakukan testing bagi para atlet," sambungnya.

"Dengan konsep bubble, kita harapkan ini menjadi event internasional yang membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia dapat menyelenggarakan event besar olahraga berskala internasional dengan mengacu kepada protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," jelasnya.

Tak hanya kepada para atlet, official, kru, maupun perangkat pertandingan, penerapan sistem gelembung juga dilakukan terhadap penonton.

Dari kapasitas 20 ribu penonton, jumlah keterisiannya akan ditentukan sesuai dengan perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: Pembalap Dunia Pertama Dukung Abis, Indonesia Jadi Host WSBK 2021

"Tentunya ini nanti disesuaikan dengan data Covid-19 pada saat November," sambung dia.

"Keputusannya apakah dari kapasitas penonton yang 20 ribu per hari itu adalah 10, 20, atau 30 persen nanti akan ditentukan pada saat terakhir," tambahnya.

"Dan penonton juga akan dilakukan sistem bubble melalui testing berjenjang dan diharapkan juga dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," pungkas Sandi.

Sandi optimistis penyelenggaraan ajang internasional WorldSBK Indonesia 2021 dapat membangkitkan semangat dan menunjukkan kepada ajang kelas dunia lainnya bahwa Indonesia memiliki kesiapan dalam hal penyelenggaraan.

Baca Juga: Sedap! Ternyata Gak Cuma MotoGP 2021, WSBK Juga Datang ke Indonesia

Ajang WorldSBK Indonesia 2021 juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk sektor pariwisata.

“Covid-19 memaksa kita beradaptasi dan ini kita lakukan dengan penuh konsekuensi secara totalitas untuk memastikan pengendalian dari Covid-19," lanjut lagi Sandi.

"Kita harapkan ini bisa menggeliatkan kembali baik perekonomian maupun pariwisata dalam bingkai pengendalian Covid-19,” pungkasnya.