MOTOR Plus-online.com - Aneh, ada istilah air jadi palu martil usai motor terendam banjir, apa maksudnya ya? Begini penjelasannya.
Musim hujan sampai muncul banjir terjadi di beberapa daerah, termasuk Jakarta.
Meski air sudah tinggi, masih banyak motor terobos banjir, padahal itu sangat bahaya buat pemotor dan mesin motor.
Sering dengar istilah air jadi palu martil atau bahasa Inggrisnya water hammer?
Ternyata water hammer merupakan bahaya nyata yang selalu mengintai mesin motor usai terendam banjir.
Biarpun kondisi fisik motor masih bagus setelah menerobos banjir, bahaya water hammer tetap mengintai bagian mesin.
Water hammer ini bisa merusak jeroan mesin, dan butuh biaya ekstra untuk memperbaikinya.
“Water hammer, terjadi bila air masuk ke ruang bakar dengan kapasitas yang banyak. Air tidak bisa dikompresikan, sehingga berbahaya terhadap komponen mesin yang bekerja,” terang Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor (AHM).
Baca Juga: Cek Bro Link yang Memantau Supaya Motor Terhindar dari Kebanjiran
Baca Juga: Motor Kebanjiran dan Terendam, Jangan Langsung Dinyalakan, Ini Triknya
Air berlebih masuk ke dalam ruang bakar, bisa membuat piston pecah.
Makanya bahasanya water hammer atau air seperi palu martil yang mengikis bagian mesin
Paling minimal tapi tetap bikin ngilu, setang piston bengkok.
Ini terjadi saat siklus kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA).
Baca Juga: Motor Terobos Banjir Bisa Terkena Water Hammer, Apa Sih Water Hammer?
Bila saat siklus kompresi ada air di ruang bakar, piston tertahan air seperti dipalu.
Air yang terkompresi akan seperti besi, bayangkan bila piston beradu dengan besi, makanya dikasih istilah water hammer.
Water hammer terjadi bila air yang masuk terlampau banyak, kalau hanya setetes dua tetes itu enggak masalah.
Paling air akan menguap dengan sendirinya, karena suhu meisn bakal lebih dari 100 derajat celsius.
Baca Juga: Segini Estimasi Biaya Servis Mesin Motor Skutik Yang Jebol Perkara Banjir
Ada dua kemungkinan air masuk ke ruang silinder.
"Yang pertama dari filter udara. Kedua dari lubang buang alias knalpot,” bilang Edhi.
Makanya, jika motor terendam banjir jangan mencoba dinyalakan.
Sebaiknya bongkar dulu bagian mesin dan pastikan tidak ada air yang terperangkap.