Find Us On Social Media :

Geger, Anjing Sekitar Sirkuit Mandalika Mendadak Mati Diracun, Ini Jawaban ITDC dan MGPA

By Indra Fikri, Senin, 22 November 2021 | 19:10 WIB
Bikin geger, anjing di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, mendadak mati diracun, ini jawaban pihak ITDC dan MGPA. (Kompas.com)

MOTOR Plus-online.com - Bikin geger, anjing di sekitar Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, mendadak mati diracun, ini jawaban pihak ITDC dan MGPA.

Sejumlah warga yang masih menetap di lokasi Desa Ebunut di sekitar Sirkuit Mandalika mengeluhkan kehilangan anjing mereka.

Warga masih menetap karena persoalan lahan dengan pihak ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) selaku pengelola belum rampung.

"Sudah sehari semalam anjing saya tidak pulang, enggak ada suaranya, tiba tiba saya lihat dia mati, sedihnya hati saya, sudah lama anjing itu bersama kami," kata Inaq Kamil (43), warga Desa Ebunut.

Suami Inaq, Seneng (45) mengaku sangat terpukul karena kematian anjing mereka.

Dengan haru, dia menguburkan anjing tersebut di tanah kosong beberapa meter dari pagar luar Sirkuit Mandalika.

"Sedih saya, melihatnya mati seperti itu, setahun saya bersama anjing itu," buka Seneng.

Seneng menemukan anjingnya mati pukul 03.00 dini hari dan menduga diracun.

Baca Juga: Bertemu Pihak Dorna Sports, IMI Siap Sukseskan MotoGP Indonesia 2022 Di Sirkuit Mandalika

Baca Juga: Bikin Kaget, Motor Pembalap WorldSP Indonesia 2021 Diisi Bensin Eceran

Malam sebelumnya, memang ada petugas yang memintanya menangkap anjing dengan cara diracun agar tidak menganggu acara di sirkuit.

Warga menuturkan, jelang WSBK Indonesia 2021 sejumlah anjing peliharaan di kampung mereka mati mendadak.

Setidaknya ada tujuh ekor anjing yang mati diduga karena diracun.

Seneng mengaku dialah yang menguburkan anjing-anjing lain milik tetangganya yang mati.

Seneng dan warga lainnya meyakini, anjing-anjing itu memang mati karena racun.

“Mereka dikasih makan telur yang diberi racun, besoknya kita temukan bangkai mereka,” ungkapnya.

Budi Santoso, Kepala Pengamanan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) mengatakan, pihaknya tidak melakukan tindakan apapun untuk menangani hewan seperti sapi dan anjing yang masih ada di pemukiman warga.

Meski hal itu diakuinya sebagai ancaman bagi kelancaran balapan WSBK Indonesia 2021.

Baca Juga: Keunikan WSBK Indonesia 2021 di Sirkuit Mandalika Yang Tidak Ditemui di MotoGP

"Itu ancaman, ancaman bisa kita hadapi, untuk memperkecil ancaman itu, ancaman itu bisa kita hindari, kita kurangi, kita pindahkan atau mungkin dihadapi, dan untuk sapi dan juga anjing, kita tidak melakukan apa-apa," jelas Budi.

Demi kelancaran WSBK Indonesia 2021, keberadaan anjing dan sapi dihindari dengan cara membuat pagar mengelilingi sirkuit.

Sementara itu, Corporate Comunication ITDC, Ester Ginting menjelaskan, dalam pengembangan destinasi pariwisata yang dikelolanya, ITDC selalu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan.

ITDC juga berkomitmen untuk selalu menghormati hak masyarakat serta menjaga keberlangsungan kehidupan lingkungan sekitar.

Terkait isu anjing liar, dia memastikan, ITDC tidak melakukan hal tersebut.

"Kami pastikan tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku," ungkap Ester dikutip dari Kompas.com, Senin (22/11/2021).

"Kami memasang pagar yang rapat di sekeliling sirkuit agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk ke sirkuit," tutupnya.

Ester juga mengimbau, pemangku kepentingan tidak terpengaruh dengan isu tidak bertanggung jawab yang beredar tanpa disertai bukti yang kuat.

Baca Juga: Pembalap WSBK Indonesia 2021 Kasih Pujian dan Masukan Untuk Sirkuit Mandalika

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejumlah Anjing Mati di Sekitar Sirkuit Mandalika, Warga Menduga Diracun, Ini Jawaban Dinas dan Pengelola"