Find Us On Social Media :

Blak-blakan Debt Collector Kejar Belasan Debitur Dalam Sehari, Bayarannya Menggiurkan

By Erwan Hartawan, Rabu, 24 November 2021 | 18:10 WIB
Ilustrasi blak-blakan kisah debt collector. (Tribunnews.com)

Laju kendaraan hanya melambat saat tak ada lagi celah untuk menyelinap.

Flesh bercerita bahwa dirinya sudah mahir berkendara dengan kecepatan tinggi di jalanan padat dan macet berkat pengalamannya pada tahun 2010 sebagai debt collector yang bertugas mencari kendaraan debitor yang menunggak.

Pada saat bertemu debitor yang kendaraannya masih berstatus menunggak, tidak semua bersedia menghentikan laju kendaraannya seperti permintaan.

Akibatnya, kejar-kejaran pun tak terhindarkan.

Pengalaman kejar-kejaran di jalanan ini yang dikatakan Flesh kian membuatnya terampil dan mahir bermotor.

Hal tidak selalu berjalan mulus bagi Flesh.

Dalam proses penagihan banyak debitor yang menyangkal identitas mereka ketika ditagih utang.

Baca Juga: Jenderal Dudung Tebar Ancaman Kepada Para Debt Collector dan Perusahaan Pemakai Agar Tak Melakukan Lagi

Ada pula penagih utang yang menantang balik Flesh, sehingga perdebatan tak terhindarkan.

Selain itu ada kisah menarik lainnya daru dua debt collector yang merampas motor milik seorang pelajar di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Nahas kedua debt collector berinisial AWS (46) dan AW (31) diamankan kepolisian.

Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito, mengungkapkan bahwa penangkapan kedua debt collector setelah adanya laporan dari korban.

"Pelaku melakukan perampasan dan mengancam terhadap korban saat mengambil sepeda motor dari tangan korban," ungkap Kompol Purbo, dikutip dari TribunSolo.com.

Kompol Purbo juga menjelaskan bahwa, pelaku mendapatkan bayaran dari pihak kedua yakni perusahaan yang menyewanya.

Kobran sendiri telah menunggak angsuran selama 1 tahun, dengan total sekitar Rp 10 juta.

Baca Juga: Debt Collector Kocar Kacir Dihadang Jenderal Dudung Berdiri Paling Depan dan Ingatkan Perusahaan Leasing

"AWS mendapatkan uang jasa Rp 1,2 juta dari perusahaan tempatnya bekerja, kemudian dia membagi kepada AW Rp 150 ribu," sebut Kompol Purbo.