Motor PLUS-Online.com - Selama Valentino Rossi berkiprah di MotoGP sejak debut tahun 2000 ada dua masa di mana prestasinya sangat buruk.
Keterpurukan Valentino Rossi saat tahun terakhirnya di MotoGP bersama Petronas Yamaha SRT dan juga saat dua tahun membela Ducati (2011-2012).
Saat bersama Ducati, citra Valentino Rossi yang selalu kompetitif bersama Yamaha, terlihat sangat kesulitan untuk menjinakkan Ducati Desmosedici GP.
Alhasil citra All Italian bersama Ducati pun sirna, Valentino Rossi kembali ke pangkuan Yamaha pada 2013 sampai pensiun di 2021.
Selama dua tahun terpuruk bersama Ducati, citranya untuk tetap baik di mata media dan publik benar-benar dijaga oleh CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali.
"Saat itu kami dicap sebagai pabrikan yang merusak reputasi Valentino Rossi, bahkan ia dinilai hanya menghabiskan waktu bersama kami," kata Claudio Domenicali.
"Tapi kami selalu bilang kalau dia masih sangat kompetitif dan membawa data yang baik bagi pengembangan Ducati saat itu, faktanya memang seperti itu," lanjutnya dikutip dari GP One.
"Memang data yang diberikan Valentino Rossi adalah bekal awal Ducati sangat kompetitif seperti ini, juara dunia Bagnaia membuat saya mengingat Rossi sejak saat itu," Domenicali menambahkan.
Lalu di tahun 2014, Gigi Dall'igna masuk sebagai Direktur Teknik Ducati Corse dan membawa perubahan besar dari segi teknis.
Baca Juga: Motor Baru SYM Jet 14 Evo Meluncur, Mirip Honda Vario 160 Tapi Lebih Berotot
Terobosan holeshot device, winglet dan aerofairing saat ini merupakan buah pemikiran Gigi Dall'igna.
Lalu dari segi mesin, ia berkaca pada data dari Valentino Rossi karena bisa membuat mesin Ducati jauh lebih mudah ditaklukan dan jauh lebih smooth di tikungan.
Baca Juga: Valentino Rossi Beri Peringatan Keras Yamaha Agar Tak Kalah Dari Pabrikan Eropa