Find Us On Social Media :

Motor Bebek Kawasaki Jarang Ada di Jalan Tapi Juara Asia Road Race Ini Rahasianya

By Uje, Selasa, 25 Juli 2023 | 07:00 WIB
Motor bebek Kawasaki Edge motor tidak laku tapi juara Asia dua kali (Dok MOTOR Plus)

MOTOR Plus - online.com Banyak yang tidak tahu kalau Kawasaki punya motor bebek yang tidak laku tapi malah juara asia dua kali.

Kawasaki pernah punya motor bebek Kawasaki Edge yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2010 lalu.

Motor bebek Kawasaki ini dicap sebagai motor tidak laku, tapi yang bikin heran Kawasaki Edge ini malah berjaya saat dipakai balapan Asia Road Racing Championship (ARRC).

Kawasaki Edge ini diracik oleh tuner Ibnu Sambodo dari bengkel Manual Tech asal Yogyakarta untuk bisa dua kali juara Asia Road Racing Championship dua tahun berturut-turut.

Tepatnya pada tahun 2014 dan 2015 lalu bersama rider Gupita Kresna atau akrab disapa Gupito.

Dominasi Kawasaki Edge di balapan Asia istilahnya seperti diluar prediksi BMKG.

Masalahnya di era tersebut Yamaha sangat kuat menggunakan Jupiter Z, sementara itu Honda banyak dipakai tim Malaysia pakai Honda Wave atau Honda Blade.

Tentunya main di balapan Asia mesin Kawasaki Edge ini tidak bisa dibikin standar.

Untuk mesin di Kawasaki Edge yang menjadi juara Pakde sapaan akrab Ibnu Sambodo melakukan bore up pada mesin racikannya karena regulasi kelas Underbone 130 cc.

Baca Juga: Ban Tubeless Masih Baru Kok Sering Kurang Angin, Bukan Ditipu Toko Tapi Karena Ini

 

Head silinder, noken as dan piston racikan Ibnu Sambodo (Dok MOTOR Plus)

Pakde pakai piston ukuran 57 mm supaya kapasitas mesin jadi 129,05 cc, sementara Kawasaki Edge standarnya cuma 112 cc.

Menariknya meskipun mesin sudah di bore up, kompresi mesin tidak dipatok tinggi oleh Pakde dimana cuma rata-rata bermain di angka 11,5-12:1 saja.

Hal tersebut dikarenakan mesin motor supaya tidak mengalami cepat panas atau overheating.

"Soalnya kita main di sirkuit besar seperti Thailand, Sentul dan Qatar, power maksimal itu ketemunya di 9.000 rpm atau tidak terlalu tinggi supaya mesin tidak gampang capek," terangnya.

Masih lanjut di area mesin, sekarang head silinder dimana racikan noken as dibikin rata antara in-ex 280 derajat cocok untuk mengimbangi trek besar.

"Lobe Sparation Angle (LSA) dibikin 102 derajat. Karakter mesin jadi imbang antara tengah-atas," ucap Pakde lagi.

Kubah yang dibikin semi hemi, diisi klep in 29 mm dan ex 24 mm lansiran aftermarket. Di bagian lubang in dan ex, dibikin halus tapi enggak mengkilap pakai amplas 80.

Sementara untuk karburatornya pakai UMA dengan diameter 28 sesuai regulasi underbone 130 saat itu.

Karburator pakai UMA 28 (Dok MOTOR Plus)

Untuk pengapian atau CDI pakai Rextor Pro-Drag II. "Aplikasi CDI ini sangat recommended. Dengan koil standar Kaze, pengapian sudah besar," bilangnya.

Gupito atau Gupita Kresna selaku pembalapnya saat itu memang selalu merasa pede untuk bisa menang bersama Kawasaki Edge garapan Pakde.

"Biasanya saya baru push di lap-lap akhir supaya mesin tidak terlalu panas," ucap Gupito setelah seri ARRC Sentul 2015 dimana ia berhasil menjadi pemenang di seri kedua.

"Kalau di awal-awal balapan saya cuma main aman dulu karena kelas underbone ini kan rapat, jadi betul-betul fokus dulu sampai lap terakhir kita push," tutupnya.