Find Us On Social Media :

Dosen ITB Ungkap Kesalahan Ketika Beli BBM di SPBU Jadi Sebab Pertalite Boros Ternyata Ini Sebabnya

By Aong, Minggu, 3 Desember 2023 | 19:55 WIB
Akibat kesalahan beli Pertalite ahli ITB bilang jadi serasa lebih boros (Aong Ulinnuha)

MOTOR Plus-online.com - Ada larangan ketika beli bensin agar tidak merasa jadi cepat habis.

Dosen ITB ungkap kesalahan ketika beli BBM di SPBU jadi sebab Pertalite boros ternyata ini sebabnya simak penjelasannya.

Ketika tahun lalu harga Pertalite mengalami kenaikan jadi Rp 10 ribu banyak pengendara yang merasa jadi boros.

Sebagian mempertayakan mutu Pertalite setelah naik harga katanya mengalami penurunan sehingga jadi boros.   

Terkait masalah tersebut, Pertamina sudah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada penurunan kualitas Pertalite setelah naik harga.

Mengenai penggunaan Pertalite serasa jadi boros setelah naik harga dijelaskan dosen ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri.

Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut bilang karena kebiasaan.

"Tak sedikit kebiasaan pemilik kendaraan beli bensin berdasarkan nominal (patokan) Rupiah, bukan literan," buka Pak Yus, sapaan akrabnya.

Tak sadar, kenaikan harga Pertalite dengan pembelian nominal yang sama tentu mengurangi jumlah literan yang didapat.

Baca Juga: Update Banderol Pertalite dan Bio Solar Terkini Setelah Sejumlah BBM Pertamina Turun Harga Simak

Baca Juga: Hore Harga BBM Shell dan BP-AKR Juga Ikut Turun Seperti Pertamina Per 1 Desember 2023

Sebelumnya Pertalite dijual Rp 7.650/liter yang sekarang menjadi Rp 10.000/liter.

Contoh biasanya beli Rp 100 ribu dapat 13,07 liter, sekarang hanya 10 liter.

"Karena lebih sedikit dapatnya jadi penggunaan Pertalite terasa lebih boros dari segi jarak tempuh yang bisa dicapai," ujar Pak Yus.

Ketika itu, Pak Yus juga melihat isu Pertalite paska kenaikan harga mudah menguap sehingga cepat habis.

"Kalau penguapan rasanya tidak mungkin, kerugian SPBU bisa sangat besar karena sudah ada target minimum volume Pertalite yang dijual harian," kata Pak Yus.

"Jika penguapan berlebih, volume Pertalite yang diterima tidak sebanyak saat diisi ke kendaraan," tandasnya.