Find Us On Social Media :

Ribuan Pemudik di Daerah Ini Kecewa Tidak Dilayani Beli Pertalite di SPBU Pertamina

By Ahmad Ridho, Rabu, 10 April 2024 | 20:44 WIB
Ribuan pemudik yang tiba di Bengkulu menggunakan mobil dan motor pribadi mengeluhkan sulitnya mendapatkan Pertalite karena harus menggunakan barcode MyPertamina. (Ardhana Adwitiya/MOTOR Plus-online)

MOTOR Plus-online.com - Mudik Lebaran menggunakan kendaraan harus selalu mampir ke SPBU Pertamina untuk isi bensin.

Ribuan pemudik di daerah ini kecewa tidak dilayani beli Pertalite di SPBU Pertamina.

Tidak seperti di Jakarta dan sekitarnya yang mudah mendapatkan bensin murah namun tidak untuk daerah ini.

Ribuan pemudik yang tiba di Bengkulu menggunakan mobil dan motor pribadi mengeluhkan sulitnya mendapatkan Pertalite karena harus menggunakan barcode MyPertamina.

Sebab di daerah asalnya, para pemudik tidak perlu menggunakan aplikasi tersebut.

"Saya pemudik asal Sumatera Selatan, Palembang, bawa mobil saat akan isi Pertalite di sejumlah SPBU di Kota Bengkulu kami tak bisa isi pertalite karena harus menggunakan barcode. Selama ini di Palembang tidak pernah diminta barcode," ujar Yudi salah seorang pemudik pada kompas.com, Selasa (9/4/2024).

Hal serupa dialami Sutan, pemudik asal Jakarta.

Sutan mengaku mengantre cukup lama di salah satu SPBU di Kota Bengkulu.

Saat tiba giliran mobilnya, ia tak dapat Pertalite karena tidak memiliki barcode MyPertamina.

Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Penggantinya Bensin Baru Harganya Lebih Mahal Rp 3.900 Per Liter

Baca Juga: Sempat Ramai Pertalite Malah Batal Dihapus Terungkap Alasannya Dikatakan Bos Pertamina

"Selama ini di Jakarta kami tidak pernah dimintai barcode untuk isi Pertalite, tapi di Bengkulu malah diminta barcode. Begitu juga sepanjang perjalanan mudik lewat Lampung, Palembang, Lubuklinggau, kami tidak diminta barcode, namun di Bengkulu pakai, ini sungguh aneh," jelas Sutan.

Kebijakan menggunakan barcode untuk Pertalite berlaku di Bengkulu sejak 6 Februari 2023.

Penggunaan QR code ini diterapkan agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.

Dari data Pertamina, sementara ini ada 64.000 kendaraan di Bengkulu mengunduh dan menggunakan aplikasi MyPertamina.

Humas Pertamina Patra Niaga Sumbagsel, Haris Anza, saat dikonfirmasi menyatakan, kebijakan pembelian BBM subsidi menggunakan barcode berlaku sejak September 2023 termasuk Bengkulu dan 41 kabupaten/kota di Indonesia.

Dia menyebut, ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung digitalisasi dan subsidi tepat sasaran.

"Untuk produk Pertalite kami akan melakukan pengembangan dengan mekanisme QR Code karena memang saat ini untuk Pertalite baru diimplementasikan di 41 kota/kabupaten sejak September 2023 termasuk Bengkulu," ujar Haris Anza saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (9/4/2024).

Hal senada ditegaskan Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.

Menurutnya hal itu terjadi akibat pemudik belum tahu kebijakan pengisian BBM subsidi di Bengkulu.

"Kebijakan menggunakan barcode MyPertamina untuk BBM subsidi di Bengkulu sudah lama diterapkan, pemudik mungkin belum tahu karena Bengkulu merupakan daerah yang pertama menerapkan sistem barcode untuk BBM subsidi," tutur Tjahyo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiba di Bengkulu, Pemudik Keluhkan Sulit Dapat Pertalite"