Aplikasi Magnet Yamaha YZ125 di Suzuki Satria F-150, Berhasil Tembus di 14 Ribu Rpm

Motorplus - Senin, 24 Februari 2014 | 15:03 WIB

Magnet YZ125, bisa dibikin total loss atau pengapian AC

Judul di atas bukan mengada-ngada. Sudah baca ulasan upgrade performa Suzuki Satria F-150 ala Bintang Racing Team (BRT) di edisi kemarin? Yup, dari uji dyno, kitiran mesin hyper underbone buatan Suzuki ini mampu tembus hingga 14 ribu rpm. Padahal kapasitas mesin masih standar lho.

Pastinya, pencapaian tersebut perlu ubahan yang tidak sedikit pada mesin. Diantaranya seperti yang sudah Em-Plus ulas kemarin. Namun umumnya untuk mendapatkan putaran mesin yang enteng dan bisa berkitir tinggi, yang kerap dilakukan mekanik adalah mengurangi beban putaran mesin.

Salah satunya dengan mengganti magnet atau rotor pakai yang lebih kecil. Selain itu, sistem pengapian diubah jadi total loss guna menghilangkan hambatan dari gaya magnet. Tapi, langkah ini biasanya hanya diterapkan pada pacuan balap. Karena pada total loss, sistem pengisian ke aki dan kelistrikan lampu depan tak lagi dipakai.

Jarak tonjolan sensor ke permukaan pick up pulser 0,7 mm

Nah, magnet atau rotor kecil yang sering digunakan yakni punya Yamaha YZ125. Seperti diaplikasi BRT pada Satria F-150 pacuan Harlan Fadhillah yang bisa tembus 14 ribu rpm itu. “Magnetnya pakai YZ125, pulsernya tetap standar bawaan Satria F-150,” papar Tomy Huang, bos BRT di Cibinong, Jawa Barat.

Kalau ente tertarik ingin mengaplikasinya di Satria F-150, siapkan saja magnet milik Special Engine Yamaha tersebut. Di pasaran, peranti ini umumnya dijual sekitar Rp 1 juta - 1,2 juta (hanya magnet saja).

Trus bawa magnet itu ke tukang bubut untuk disesuaikan lubang buat dudukannya ke kruk as, berikut got untuk tatakan spi magnet. “Lubang dudukannya dibikin menirus (mengerucut) sesuai bentuk as crank shaftnya Satria. Lalu, got dudukan spi magnet YZ125 agak diperdalam sedikit,” terang Baron, teknisi BRT.

Lubang dudukan ke kruk as dibuat menirus dan got spi diperdalam

Jika sudah, minta juga dibuatkan braket atau dudukan untuk pulser. Bahannya bisa dari plat aluminium atau duralium yang biasanya ada di tukang bubut. Posisi pemasangan braket ini nantinya ditempatkan di bagian kanan atas magnet (lihat gambar). Jadi, untuk dimensinya disesuaikan dengan ruang yang ada dan posisi penempatan pulser.

“Sebelum membuat lubang untuk dudukan baut pengacing pulser di braket buatan, harus diukur dulu posisi tonjolan sensor pulser (pick up coil) terhadap ujung tonjolan di magnet (pick up pulser) saat piston berada di TMA,” jelas Baron.

Jarak tonjolan pulser ke tonjolan magnet 13º - 15º sebelum TMA

Rentang keduanya, lanjut Baron, diatur antara 13º - 15º sesuai kebutuhan. Maksudnya, posisi tonjolan pulser berada di 13º - 15º dari ujung tonjolan di magnet saat piston di TMA. Selain itu, jarak antara tonjolan sensor pulser ke permukaan tonjolan di magnet dibikin sekitar 0,6 mm. “Ngukurnya bisa pakai feeler gauge,” imbuhnya.

Baru deh setelah didapat posisi yang pas, tandai bagian yang akan dilubungi di braket buat dudukan baut pengancing pulser pakai spidol. Lalu, minta tukang bubut untuk dibuatkan 2 buah lubang berdrat untuk baut 8 mm sebagai pengancing pulser.

“Kalau ogah repot, siapkan saja kocek Rp 1,5 juta. Sudah dapat magnet YZ berikut braket pulsernya dari kami,” tukas Tomy. (www.motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.