Fokus Kompresi di Yamaha RXZ 1992

Motorplus - Minggu, 21 Mei 2017 | 06:16 WIB

Haji Oyonk, salah satu pemilik tim T2M Banyu Biru Bangkalan, Madura, masih mempertahankan Yamaha RXZ untuk bertarung di trek lurus 201 meter sejak 2004 silam.

Sebelumnya lebih sering di balap lurus 402 meter non resmi.

Tapi, 3 tahun ini belakangan sudah pindah ke jalur resmi lewat racikan Galang Rizky dan Aris, sang mekanik.

Usahanya ke jalan lurus selurus trek 201 meter ini, tak sia-sia.

(BACA JUGA : Modifikasi Yamaha RXZ Fokus Di Gigi Rasio)

RXZ andalannya itu berhasil sabet podium 2 di event V1 JAC Drag Bike Championship Bangkalan, beberapa waktu lalu.

“Cuma modal piston oversize 50, cukup buat tarung di kelas sport 2-tak Tune up 140 cc lewat pembalap Ricko Bochel dan Galang Rizky,” bilang Aris.

Untungnya, karakter performa RXZ lebih mudah diekplorasi lewat permainan kompresi.

Dengan cara, diameter squish dibikin jadi 58 mm, sementara diameter kubahnya diset 46 mm.

Sehingga ketemu volume ruang bakar di angka 13,5 cc.

1. KOREKAN SILINDER.

Untuk dapat rasio kompresi yang diinginkan serta karakter tenaga yang ngisi dari putaran bawah hingga atas, Aris tata ulang lubang exhaust, transfer dan inlet.

“Tinggi lubang buang dibikin 28 mm, sedang lebarnya 48 mm. Tapi maaf nih, untuk korekan transfernya masih rahasia, karena ini salah satu kuncian performa motor ini,” bilang Aris yang buka bengkel di Randu Genengan, Mojokerto, Jawa Timur.

Yamaha RXZ 1992 (Bangkalan)

2. RASIO KOMPRESI.

Dengan ubahan di head dan silinder, bila dihitung kasar menggunakan rumus rasio kompresi mesin 2-tak, didapat perbandingan kompresi sekitar 6,2 : 1.

Racikan ini nyatanya suskes membuat Ricko Bocel raih catatan waktu angka 7,4 detik, saat kondisi lintasan kering.

3. RASIO.

Rasio transmisi menetukan akslerasi cepat hingga sentuh garis finish.

Sipnya, rasio bikinan yang disuntik ke mesin RXZ ini terbilang awet.

Buktinya, meski sudah dipakai sekitar 1,5 tahun, tidak ada satu mata gigi pun yang rompal.

Padahal rasio sebelumnya sering jebol, sehingga selalu bikin ulang.

“Mungkin karena sekarang perbadingannya pas dan bahannya bagus. Cari hitungan rasionya itu susah loh, baru ketemu perbandingan yang pas tahun lalu. Dengan hitungan gigi I : 17/35, gigi II : 18/28, gigi III : 23/22, gigi IV : 21/24, gigi V : 19/25 dan gigig VI : 22/23,” jelas Galang Rizky yang juga ikut meracik, termasuk  final gir yang diset 14/39 untuk kejar akselerasi cepat di jalur 201 meter.

4. MAGNET & KARBURATOR.

Mengandalkan magnet milik Yamaha YZ125, biar dapat putaran mesin enteng.

Sementara karburator ditugaskan pada Keihin PWM 38 dengan perpaduan pilot jet 60 dan main jet 155 untuk membakar avgas.

“Membrannya pakai V-Vorce 3 yang buka-tutupnya lebih cepat, sehingga motor lebih bertenaga. Untuk per koplingnya pakai keluaran CMS,” tutup Aris yang bisa diajak diskusi di nomor 0856-4825-5019.

DATA MODIFIKASI

Ban       : IRC Eat My Dust 50/90-17

Koil      : YZ125

Knalpot   : Hand Made

Karburator    : Keihin PWM 38

Membran        : V-Vorce 3

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.