Identitas Borneo di Honda Tiger

Motorplus - Rabu, 24 Mei 2017 | 05:36 WIB

Meski sama-sama menganut paham komunitas Minor Fighters, namun Yogha Cambang dari bengkel Rell 18, Samarinda, punya cara sendiri dalam mengolah konsep ala West Jateng Style (WJS).

Contohnya ada perbedaan dalam hal finishing.

Warna cerah lebih dipilih agar kontur bodinya lebih terlihat.

Termasuk taburan ornamen serba monel.

(BACA JUGA : Modifikasi V-5 Engine Honda Tiger 2004)

Sehingga detail motornya jadi lebih resik namun tetap dengan gaya radikal.

Sedangkan kaki-kaki yang comot variasi buatan lokal, menyesuaikan dimensi bodi yang dibuat singset.

Sehingga secara bentuk terlihat apik, estetika visual rapi walaupun konsep Honda Tiger semplakan Irnandar Kelik ini disasar sedikit urakan.

1. SASIS

Mengusung tema ala MF yang punya aksen buntut cepak, sasis bawaan pabrik hanya tersisa bagian main frame dan down tube depan saja.

Selebihnya, dibuat pendek sesuai konsep.

Bagian sub frame dipangkas mentok sampai belakang main frame.

Sebab, Cambang, panggilan gaul builder satu ini membuat bodi belakang single seater.

“Pipa sub frame pakai ukuran 22,5 mm. Sedangkan pipa tubular pada bagian tengah bodi, pakai ukuran 2 inci. Meski dirancang knock down, namun fungsional sebagai dudukan tangki dan shroud,” jelas modifikator yang punya workshop di Jl. Cipto Mangunkusumo No. 18, Gunung Lipan, Samarinda, Kalimantan Timur.

2. BODI

Desain bodi dibuat sangar dengan material fiberglass.

Seperti pada ornamen kedok lampu, tangki, sepatbor depan, sayap tangki dan bodi belakang.

Biar kuat dan tetap enteng, serat gelasnya dibuat 3 lapis.

Tentunya masih aman untuk tangki, soalnya dijamin enggak bocor.

Sedangkan airscoop di bawah mesin, memakai bahan serupa bodi dengan desain lebih pipih dan berlekuk menyesuaikan leher knalpot.

Honda Tiger 2008 (Samarinda)

3. KAKI-KAKI

Tampilan bodi ala SF dikawal kaki-kaki lebar.

Ajrutan depan dari produk variasi lokal, penyesuaian ada pada bagian laher komstir saja.

Sedangkan lengan ayun comot limbah Honda NSR SP model mono arm.

“Pemasangannya perlu penyesuaian pada as lengan ayun dan gir depan. Gir depan dibikin offset sekitar 5 cm. Soalnya, pakai pelek belakang dari mobil dengan lebar 7,5x17 inci,” jelas modifikator yang hobi mancing ini.

4. PAINTING

Bagian ini dibuat menarik dengan tema pelat bordes pada sekujur bodi, material yang dipakai cukup Danagloss.

Termasuk seliter polired dari merek serupa.

Warna ini digarap Win’s Paint Modified (WPM), Samarinda. Karakter silver dilabur pada semua bodi untuk aksen warna metal mentah, sedangkan merah solid tampak kontras pada bagian sasis.

Terlihat sederhana namun mewah jika dilihat detail.

5. MONEL

Mengusung identitas ala Borneo, Cambang kasih ornamen serba monel.

Material ini banyak dijumpai di Kalimantan, sehingga cocok diterapkan pada desain finishing.

Seperti pada bagian baut as roda depan belakang, cover baut gir belakang hingga cover rantai pakai monel.

Termasuk bagian bodi yang dikawal monel pada bagian dudukan bodi.

“Tentunya jadi mewah dan anti karat,” tambah Cambang.

DATA MODIFIKASI

Ban depan          : Swallow 120/60-17

Ban belakang       : Brigestone 190/55-17

Pelek depan        : Power  

Setang             : XKBD

Knalpot            : Variasi

Lampu depan        : Variasi

Stop lamp          : LED

Rell 18            : 0813-3215-5071 (www.motorplus-online.com)

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular