Update Kasus Dugaan Curang SPBU Pertamina, YLKI Bingung Dengan Hasil Tes

Mohammad Nurul Hidayah - Selasa, 27 Maret 2018 | 08:00 WIB
Taufiq JF
Ilustrasi SPBU Pertamina

spbu

MOTOR Plus-online.com - Beberapa hari terakhir heboh kasus SPBU Pertamina yang diduga melakukan kecurangan.

Berawal dari keluhan konsumen ketika mengisi bensin di SPBU 34-13501 di Jl. Raya Condet, Jakarta Timur menemukan ketidakakuratan takaran dispenser.

Kejadian pengisian BBM jenis Pertalite oleh pemilik mobil Nissan Serena Nopol B 2224 SEB pada Rabu (21/3).

Jadi masalah karena takaran bensin yang dibeli jauh melebihi kapasitas tangki mobil itu sendiri.

(BACA JUGA: Tragis! Beda Nasib dengan RX King, Yamaha RZR Malah Susah Laku)

Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi angkat bicara.

"Dinas Metrologi legal dan Pertamina harus mengintensifkan pengawasan," kata Tulus kepada GridOto.com di Jakarta, Senin (26/3/2018).

"Tidak cukup setahun sekali, tapi minimal dua kali dalam setahun. Dan bagi pelanggar harus ada sanksi tegas baik perdata dan atau pidana," katanya menambahkan.

Ia mengaku, penjelasan Pertamina terhadap kasus ini sangat ambigu.

(BACA JUGA: Lokasi Kecelakaan Musisi Band Navicula di Patung Bayi Sakah Ternyata Angker!)

Di satu sisi, Pertamina meminta maaf dan mengganti kerugian konsumen dengan membayar 55 liter saja.

"Tapi di sisi lain mengatakan tidak ada persoalan dengan nozzle di SPBU tersebut alias normal," ucapnya.

"Pertanyaannya, kalau normal kenapa konsumen diberikan ganti rugi?," bebernya.





KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.