Baca Juga : Wow Kredit Motor Tanpa Bunga? Yuk Lihat Pilihan Leasing Dan Risikonya
Lain halnya dengan oli semi-sintetik yang sudah dikeluarkan unsur tak pentingnya melalui proses hydrocracking.
Oli SintetikOli sintetik memiliki bahan baku dari proses kimia, tanpa menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, salah satu kelebihannya struktur molekulnya lebih stabil.

Suhu yang dicapai hanya 106° C, atau yang paling rendah pada pengetesan kali ini.
Karakteristik oli sintetik yang stabil saat terkena panas, membuat pendinginan dapat bekerja secara optimal.
Oli EsterOli Ester merupakan oli semi-sintetik atau sitetik yang diberi campuran ester sebagai aditif.

Meski begitu, umumnya campuran ester sekitar 5 persen. Oli dengan campuran Ester mempunyai antifriksi bagus makanya jamak dipakai di balap.
Dalam pengetesan, oli dengan campuran Ester mencatatkan tenaga 13,74 dk pada 9.792 rpm dan torsi 11,0 Nm di 8.125 rpm. Suhu yang tercatat sebesar 107,1 derajat celcius. Beda sekitar 1,1° C dari oli sintetik.
Kesimpulan Dari tes ketiga jenis oli antara yang mineral, sintetik dan ester ternyata tak mempengaruhi performa secara signifikan, ketiganya relatif sama karena bedanya hanya 0,03-0,12 dk, hal yang wajar ketika pengetesan di atas dyno, dan juga ketiganya sudah JASO MA sehingga tak menimbulkan selip di kopling.
Yang beda signifikan adalah suhu kerja, pakai oli mineral suhunya relatif lebih tinggi dibanding yang ester apalagi sintetik, ada beda sekitar 7° C.Farm Tuning: (021) 2270 6787