Sedih, Jeritan Pilu Ayah yang Anaknya Jadi Korban Keganasan Geng Motor di Medan

MOTOR Plus-online.com - Sedang viral sebuah postingan di Facebook, yang membuat haru pembacanya.

Postingan itu ditulis oleh seorang Kasmar Lumbanraja, yang menuliskan kondisi anaknya.

Kasmar menjelaskan kondisi anaknya, Rico Lumbanraja, yang jadi korban keganasan geng motor bersenjata di kota Medan, Sumatera Utara.

Kasmar menuliskan, kalau kondisi anaknya saat ini masih koma, dan harus dilakukan operasi.

Baca Juga : Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina

Baca Juga : Kapok, Polisi Tangkap dan Tilang Pemotor yang Masih Nekat Merokok di Jalan Raya

Rico yang merupakan pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, sudah 10 hari dirawat di RS Royal Prima.

Ini dia postingan yang ditulis oleh Kasmar Lumbanraja, yang membuat haru :

Inilah kondisi anak saya Rico Lumbanraja, pelajar SMA St.Thomas 3. Medan, Kelas 10 IPA 2.

Terpaksa operasi otak dan tangan, dan saat ini dirawat di RS Royal Prima, masih koma 10 hari.

Baca Juga : Andrea Dovizioso Curhat Begini Setelah Diasapi Valentino Rossi di MotoGP Argentina

Kasmar menuliskan kronologis, soal penyerangan geng motor bersenjata yang menelan korban anaknya :

Akibat kebrutalan dan kesadisan, sekelompok geng berjumlah lebih 30 motor berboncengan.

(Geng motor itu) yang menyerang satu rumah temannya bermarga Purba, di Jalan Pembangunan 5, Tanjung Gusta Medan, tanggal 24 Maret 2019, pukul 00.30 WIB.

Kasmar menjelaskan, kalau kasus ini sudah ditangani Polsek Medan Helvetia.

Kepada yth Bapak Kepolisian RI c,q Polsek Medan Helvetia agar mengusut tuntas kasus ini supaya tidak timbul korban-korban Rico yang lain.

Keberadaan geng motor ini sungguh sudah meresahkan orang tua dan pendidik di Medan Sumut ini.

Kepada semua sahabat FB Saya dimana pun berada mohon dukungan doanya untuk kesembuhan anak saya ini.

Postingan Kasmar Lumbanraja ini, telah dikomentari dan dibagikan 3 ribu netizen.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Korban Geng Motor di Medan Kritis, Harus Menjalani Operasi Otak dan Bagian Tubuh Lain