Terbongkar, Begini Alasan Mantan Gubernur DKI Jakarta Enggak Setuju Motor Kena Ganjil-Genap

Indra Fikri - Minggu, 4 Agustus 2019 | 08:36 WIB
Tribun Jakarta
Ilustrasi razia kendaraan.

MOTOR Plus-online.com - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tidak setuju jika DKI Jakarta juga menerapkan kebijakan ganjil genap untuk sepeda motor.

Dirinya menilai, kebijakan tersebut tidak efektif, karena orang-orang justru akan membeli motor baru untuk menghindari ganjil genap.

"Enggak lah. Kalau motor jangan. Kalau motor ya, artinya orang akan makin banyak beli motor. Aku punya ganjil, aku beli yang genap lagi," kata Djarot saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).

Sementara itu, untuk perluasan ganjil genap bagi kendaraan roda empat atau lebih, Djarot mengaku setuju.

Baca Juga: Seneng Banget, Motor Yang Terbawa Tsunami dan Gempa Palu, Ditemukan Setelah Satu Tahun Hanyut

Baca Juga: Sidoarjo Mencekam, Rampok Bermotor Rampas Uang Rp 407 Juta, Warga Gak Berani Mendekat

Bahkan ia meminta perluasan ganjil genap itu bukan hanya untuk wilayahnya saja, tetapi juga jamnya.

Ia meyakini kebijakan itu akan efektif mengatasi polusi hingga kemacetan di ibu kota.

"Untuk ganjil genap oke diperluas dong," kata Djarot.

Kendati demikian, Djarot menilai perluasan ganjil genap itu hanya solusi jangka pendek.

Baca Juga: Bikin Geger, Spyshoot Skutik Yamaha NMAX Facelift Bocor, Stoplamp Meruncing, Sepatbor Model Baru

Menurut dia, akan lebih baik pemerintah DKI juga segera menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).

"Kalau ada ERP ganjil genap enggak usah. Punya mobil, kaya, enggak mau naik angkutan umum, masuk ERP, bayar," kata dia.

Namun Djarot menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki fasilitas transportasi umum terlebih dulu sebelum menerapkan sistem ERP itu.

Dengan demikian, masyarakat yang keberatan dengan kebijakan ERP itu bisa dengan senang hati beralih ke angkutan umum.

Baca Juga: Tragis, Bikin Video Modifikasi Honda BeAT Habis Rp 9 Juta, Malah Dibully Habis-habisan

"Kalau angkutan umum enggak bagus, ya diperbagus, dibanyakin," kata dia.

Melalui Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019, Anies Baswedan meminta Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI untuk melakukan perencanaan perluasan ganjil genap di Jakarta.

Penerapannya akan segera dilakukan selama musim kemarau.

Menariknya, selain mobil pribadi, rupanya wacana pembatasan nomor polusi ini juga akan menyasar ke pengguna sepeda motor.

Baca Juga: Hasil FP3 MotoGP Ceko 2019, Marc Marquez Tercepat, Valentino Rossi Tampil Mengejutkan di Trek Basah

Kondisi ini karena jumlah pemotor yang makin banyak dianggap berkontribusi meningkatkan polusi udara.

"Ini yang sedang kita diskusikan. Akan kita kaji lebih dalam mengenai sepeda motor akan seperti apa," ucap Kadishub Syafrin Liputo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Djarot Tak Setuju Ganjil Genap untuk Motor, Ini Alasannya",

Source : Kompas.com
Penulis : Indra Fikri
Editor : Ahmad Ridho




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular