Hina Indonesia Negara Miskin Akibat GoJek, Bos Taksi Malaysia Minta Maaf

Reyhan Firdaus - Rabu, 28 Agustus 2019 | 19:15 WIB
Kontan/baihaki | freemalaysiatoday.com
Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan Gojek tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan

MOTOR Plus-online.com - Sedang ramai pemberitaan, kalau transportasi online GoJek akan beroperasi di Malaysia.

Dilansir dari Nikkei Asian Review, permohonan Gojek ini disetujui pada Rabu (21/08/2019), dan sudah disetujui kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Kehadiran GoJek di Malaysia sendiri, sempat mendapat penolakan dari beberapa pihak.

Yang paling viral adalah Pengusaha Big Blue Taxi, Shamsubahrin Ismail, hina Indonesia dengan sebutan negara miskin.

Baca Juga: Kabar Bagus, GoJek Sebentar Lagi Bakal Beroperasi di Malaysia, Sebagian Besar Warga Setuju

Baca Juga: Tarif Baru Gojek dan Grab Ikuti Keputusan Menhub, Per Zona Segini Rinciannya

"Ini negara miskin, kita negara kaya. GoJek hanya untuk orang miskin seperti di Jakarta. GoJek tak menjamin masa depan anak muda, merusak anak muda," tukas Shamsubahrin Ismail.

Dia mengatakan asosiasi taksi menentang langkah-langkah, untuk memperkenalkan transportasi motor.

Dan mereka ingin pemerintah untuk fokus, pada menciptakan lapangan persaingan yang setara antara perusahaan ride-hailing dan para pengemudi taksi.

"GoJek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, kaum muda kita layak lebih baik dari itu," kata Shamsubahrin kepada wartawan di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Wuih! MotoGP Tahun Depan Resmi 20 Ronde, Ini Daftar Sementaranya

Padahal seperti brother tahu, GoJek sudah beroperasi di beberapa negara di Asia Tenggara antara lain Singapura, Vietnam dan Thailand.

Beberapa menteri terkait, sudah berbicara kepada wartawan akan rencana ini.

"Itu dibahas dalam rapat kabinet hari ini dan diberi lampu hijau. Tapi belum ada keputusan tentang regulasi, belum ada yang spesifik, namun harus dibahas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi," jelas Menteri Pengembangan Entrepreneur, Redzuan Yusof.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq mengumumkan lewat akun Twitter pribadinya mengenai penyetujuan rencana Gojek beroperasi di Malaysia.

Baca Juga: Bikin Terharu, Driver Ojol Wanita Ini Lulus dengan Predikat Cum Laude, Wisuda Pakai Jaket Gojek

 

"Kami ingin memastikan, para pengguna motor bisa mendapatkan lapangan kerja," ungkap Saddiq dalam video yang diunggah pada akun Twitter pribadinya.

Keputusan Kabinet Mahathir ini sangat mengejutkan, mengingat sebelumnya perusahaan lokal malah tak diberi izin.

Tahun lalu, Malaysia membatalkan pengesahan layanan ride-hailing untuk melindungi pengendara dan penumpang.

Selain itu pada 2017, pemerintah melarang beroperasinya Dego Ride yaitu penyedia layanan ride-hailing setempat, karena masalah keamanan.

Baca Juga: Mantap, GoJek Berkolaborasi Dengan Astra Ujicoba GoRide Pakai Honda PCX Electric

Analisis Kementerian Transportasi saat itu menemukan, risiko pengendara motor yang terlibat dalam kecelakaan fatal bisa 42,5 kali lebih tinggi daripada untuk bus, dan 16 kali lebih tinggi daripada mobil.

Bahkan politisi partai konservatif PAS, Khairuddin Aman Razali menolak masuknya Gojek ke negaranya.

Diberitakan harian lokal Malay Mail Jumat (23/8/2019), politisi dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.

“Gojek akan memicu terjadinya interaksi antara dua manusia berbeda jenis kelamin, yang bertentangan dengan hukum Syariah,” dari pernyataan resmi Razali.

Baca Juga: Ada Apa Nih Driver GoJek Tampil Dengan Atribut Berbeda? Ternyata Ini Alasannya

Astra International
Honda PCX Electric Ditunggangi 'Babang' Gojek, Hemat Enggak Perlu Isi Bensin

Selain itu, Razali menerangkan kehadiran startup yang didirikan Nadiem Makarim itu bakal meningkatkan jumlah kecelakaan motor, dan memengaruhi kualitas transportasi massal.

Anggota parlemen Malaysia dari Distrik Kuala Nerus, Terengganu, itu juga khawatir memburuknya polusi udara jika Gojek sampai beroperasi.

Tak hanya Razali, rekan satu partainya Husain Awang, juga mengungkapkan hal yang sama.

Wakil rakyat dari Terengganu tersebut mengklaim, angka pelecehan seksual meningkat di Indonesia sejak kehadiran Gojek.

Baca Juga: Gokil, GoJek Antarkan Pesanan Makanan Indonesia Ke New York Untuk Rich Brian

Husain mengecam kemunculan Gojek, sebagai bukti pemerintah telah gagal mengurus transportasi umum dan mengatasi kemacetan.

"Saya mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan Gojek hadir, termasuk di masa uji coba. Pemerintah seharusnya meningkatkan kualitas moda transportasi seperti MRT dan LRT," kecamnya.

Anggota Majelis Syuro PAS itu juga menyatakan masuknya Gojek, adalah contoh kegagalan pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan untuk kaum muda.

 

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad memberi tanggapan soal hadirnya Gojek di Malaysia.

Baca Juga: Ratusan Driver Ojol Jabodetabek Batalkan Demo Besar, Pihak Gojek Akhirnya Lakukan Ini

Ilustrasi layanan Gojek

Mahathir menanggapi pertanyaan warga mengenai keamanan pengendara dan pengguna jasa transportasi motor tersebut.

"Jika Anda tidak merasa aman, jangan gunakan itu (moda transportasi motor). Kamu punya pilihan," ucap Mahatir yang dikutip dari New Strait Times, Sabtu (24/08/2019).

"Kami tidak memaksa siapapun untuk menggunakan layanan transportasi motor," tambahnya.

Mahathir juga mengatakan, pengenalan GoJek juga akan menguntungkan bisnis kecil. 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tolak GoJek, Pengusaha Malaysia Hina Indonesia dengan Sebutan Negara Miskin





KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular